PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sebanyak 15 ribu umat muslim di Pekanbaru diprediksi akan turut dalam aksi damai 515 di Masjid Raya An Nur Pekanbaru, Jumat (5/5/2017) lusa. Ribuan kaum muslim itu berasal dari 38 organisasi kemasyarakatan yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Menuntut Keadilan (GMMK).

Hal itu disampaikan Komando aksi, Yana Mulyana, saat menyampaikan keterangan pers, Rabu (3/5/2017).

Dikatakannya, aksi damai ribuan kaum muslim ini dalam rangka menuntut keadilan terhadap kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok).

"Ini merupakan aksi damai dan simpatik, yang mana pada aksi ini sudah 38 ormas yang menyatakan diri siap bergabung, kita bergerak berdasarkan GMMK Riau, bukan dikomandoi oleh satu dan dua golongan," ujar Yana.

Yana mengatakan, aksi damai tersebut akan berlangsung setelah sholat Jumat, dimulai  longmarch dari Masjid Raya An Nur jalan Hangtuah Pekanbaru sampai ke Tugu Zapin depan kantor Gubernur Riau.

"Massa yang turut hadir diperkirakan 5.000-15.000, dan harapan kami bisa tembus hingga 25.000 orang, kami juga mengimbau masyarakat yang hadir untuk dapat menggunakan baju putih, kita mulai dari ba'da jumat, selanjutnya sholat Ashar di jalan dan berakhir pukul 18.00 wib," cakap Yana lagi.

Selain itu, Sekretaris Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Riau, Muhammad Sahal mengatakan inti dari aksi tersebut adalah untuk memberikan support moral kepada majelis hakim untuk mampu menjaga indepedensi dan keluar dari tekanan.

"Kita juga mendesak Jaksa Agung dicopot karena Jaksa Penuntut Umum sudah keluar dari nilai keadilan dan mengabaikan fakta hukum, karena seharusnya penista agama dihukum 5 tahun penjara, tapi JPU hanya menuntut 1 dan 2 tahun percobaan,  tuntunan ini merupakan penghinaan bagi umat karena atasan JPU adalah Jaksa Agung. Jadi kami menuntut Jaksa Agung untuk dicopot dari jabatannya," ungkap Sahal.

Sahal mengatakan bahwa aksi tersebut nantinya bukanlah untuk mengintervensi hakim,  tapi lebih tepatnya memberi support pada hakim untuk memutuskan karena keadilan di Indonesia harus ditegakkan.

Sementara, ketua DPW FPI Riau Ade Hasibuan mengatakan,  bahwa aksi damai tersebut bukanlah aksi FPI, melainkan gerakan bersama dari ormas-ormas yang tergabung dalam GMMK.

"Aksi ini merupakan seruan nasional, merupakan gerakan dan semangat bersama, saya tegaskan bahwa ini tidak ada sama sekali aksi makar di dalamnya, tapi murni untuk menuntut keadilan. Saya mengimbau kepada masyarakat untuk turut serta bergabung pada aksi damai Jumat mendatang," terang Ade.

Lebih lanjut,  Ade mengatakan bahwa FPI Riau akan all out dalam aksi tersebut dan telah menyurati FPI di 12 kabupaten/kota se Riau untuk turut bergabung. "Semoga suara kita di Pekanbaru dan Riau bisa terdengar sampai ke Pusat. " tutup Ade.