Lapas Pasirpengaraian Sambut Pergantian Tahun dengan Evaluasi Kinerja dan Muhasabah
|
ROHUL (CAKAPLAH) - Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pasirpengaraian Punya cara tersendiri menyambut pergantian tahun baru. Jauh dari kesan euforia, keluarga besar Lapas Pasirpengaraian memilih menyambut pergantian tahun dengan melakukan muhasabah serta mengengevaluasi kinerja yang telah dilakukan pada tahun 2019.
Meski sederhana, kegiatan menyambut tahun baru di lingkungan lapas berlangsung khidmat dan sarat makna. Tidak ada deruan suara terompet, hanya ada lantunan doa dan harapan menyambut detik-detik pergantian tahun.
Kegiatan menyambut pergantian tahun ini dihadiri Kalapas Kelas II B Pasirpengaraian Muhammad Lukman AMd Ip SH MSi, Ketua PN Pasirpengaraian Sunoto SH MH, tokoh agama serta para petugas Lapas.
Dalam arahannya, Kalapas Kelas II B Pasirpengaraian mengatakan, kegiatan penyambutan tahun baru di lapas Pasirpengaraian lebih menekankan terhadap evaluasi kinerja, merajut silaturahmi serta motivasi Petugas lapas untuk meningkatkan kinerja pada tahun 2020.
Menurut Kalapas, masih banyak PR tahun 2019 yang mesti harus diselesaikan pada tahun 2020, terutama konsisten menerapkan lapas sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan mewujudkan lapas kelas II B Pasirpengaraian sebagai Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
“Mari sama-sama kita memberikan kontribusi terhadap Lapas Kelas II B Ini. Mari laksanakan tugas sesuai rel dan jalur yang semestinya. Apa apa prestasi yang diraih di 2019 mari kita pertahankan dan kita tingkatkan, khususnya peningkatan dalam sisi pelayanan permasyarakatan,” harap Lukman.
Ketua PN Pasirpengaraian Sunoto SH MH turut memberikan motivasi kepada para Petugas Lapas kelas II B Pasirpengaraian. Sunoto mengaku, sebelum berkarir sebagai hakim, ia pernah merasakan kerasnya kehidupan sebagai petugas Lapas.
Sunoto mengatakan, profesi sebagai petugas Lapas di masa lalu jauh lebih sulit dibandingkan sekarang. Selain kesejahteraan yang masih jauh dari harapan, menjadi petugas lapas dulu bukanlah dianggap sebagai profesi yang membanggakan.
“Waktu dulu setelah lulus AKIP sebelum penempatan di Lapas, petugas Lapas itu di traning dulu jadi Satpam. Nah saya pernah merasakan jadi satpam 10 bulan sebelum penempatan,” kenang Sunoto.
Ia mengimbau kepada seluruh petugas lapas untuk bangga terhadap profesi serta tugas dan tanggung jawab. Karena profesi sebagai petugas lapas itu mulia. Ia juga turut mengingatkan kepada petugas Lapas agar terus meningkatkan kompetensi dan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
"Meski saat ini saya sudah tidak lagi menjadi Petugas Lapas, namun jiwa saya masih Permasyarakatan," ujarnya.
Malam pergantian tahun di Lapas kelas II B Pasirpengaraian di tutup dengan do”a yang dipandu ustad Kholil.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Peristiwa, Hukum, Kabupaten Rokan Hulu |