Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi
|
MERANTI (CAKAPLAH) - Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi mengatakan, cita-cita pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti tercapai. Di usia yang ke-11 tahun, angka kemiskinan di Kepulauan Meranti bisa ditekan hingga 27 persen.
Dalam bincang-bincang dengan awak media akhir tahun 2019 lalu Irwan mengatakan, substansi pemekaran itu adalah sebuah cita-cita untuk mengentaskan kemiskinan. Kepulauan Meranti, 11 tahun sudah dimekarkan dan 10 tahun sudah pembangunan dilakukan.
Kata Irwan, substansi pemekaran itu sendiri sebetulnya sebuah cita-cita untuk mengentaskan kemiskinan. Kepulauan Meranti 11 tahun sudah dimekarkan dan 10 tahun melakukan pembangunan. Irwan bersyukur tingkat kemiskinan di Meranti bisa turun secara signifikan. Tahun 2010 tingkat kemiskinan berada di angka 43 persen, tahun ini (2020) berdasarkan laporan statistik menunjukkan tingkat kemiskinan turun menjadi 27 persen.
"Artinya selama 10 tahun kita membangun, terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 16 persen. Atau setara dengan 48.000 orang," kata Irwan.
"Jadi, 48.000 orang yang tahun 2010 lalu hidup di bawah garis kemiskinan, hari ini berdasarkan data statistik itu sudah bisa diangkat hidup di atas garis batas kemiskinan," tambah bupati dua periode ini lagi.
Kata Irwan, capaian itu (10 tahun turun 27 persen) relatif, sebab pekerjaan yang dilakukan selama ini sudah maksimal. Namun diakuinya ada faktor-faktor lain di luar itu. Paling tidak ini merupakan dampak dari kebijakan-kebijakan yang dilakukan dalam pembangunan Kepulauan Meranti.
"Terlepas dari lebih dan kurang, dari hal-hal positif negatif, kita melakukan pembangunan di Meranti. Tapi paling tidak cita-cita pemekaran tersampai, itu paling penting," ujar Irwan.
Sebelumnya, Ketua DPC PDI-P Kepulauan Meranti, Jagdev Singh mengatakan, hingga saat ini hutang pemekaran masih ada pada masyarakat. Dimana, harapan pertama dengan adanya Kabupaten Kepulauan Meranti adalah masyarakatnya harus sejahtera. Namun ia menilai hutang itu belum selesai, kesejahteraan yang diharapkan belum wujud.
"Posisi kita hari ini masih berhutang dengan masyarakat. Hutang itu belum selesai, sampai sepanjang hayat harus kita perjuangkan. Niat awal, kalau jadi kabupaten, kita akan sejahtera. Namun itu belum terwujud. Mari bersama-sama kita saling gotong royong, musyawarah, dan mendengar masukan-masukan dari orang tua. Membangun kabupaten tak bisa seperti membalik telapak tangan," kata Jagdev Singh.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Kepulauan Meranti |