Presiden AS Donald Trump/Net
|
(CAKAPLAH) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mundur dan tampaknya tidak akan memberi Iran serangan militer lain setelah Garda Revolusi Iran (IRGC) menyerang dua pangkalan militer AS di Irak.
Alih-alih tidak akan memberikan serangan militer lainnya, Trump mengaku akan memperketat sanksi terhadap Iran. Pernyataan Trump tersebut ia keluarkan dalam pernyataan pers di Gedung Putih pada Kamis (9/1/2020) untuk menanggapi serangan IRGC pada Rabu dini hari (8/1/2020).
"Kenyataan bahwa kita memiliki peralatan dan militer yang hebat ini, tidak berarti kita harus menggunakannya. Kami tidak ingin menggunakannya," ujar Trump. Ia juga mengatakan bahwa Iran sudah mundur.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Iran Mohamad Javad Zarif dalam akun Twitternya mengatakan bahwa Iran tidak mencari eskalasi atau perang, melainkan hanya sebatas pembelaan diri.
Ada pun serangan 22 rudal yang ditembakkan oleh IRGC ke pangkalan militer AS di al Asad dan Erbil, Irak pada Rabu adalah serangan balasan atas terbunuhnya Komandan Pasukan Quds, Letjen Qassem Soleimani.
Soleimani tewas dalam serangan drone yang diperintahkan oleh Trump yang menargetkan konvoinya di Bandara Internasional Baghdad, Irak pada Jumat (3/1/2020).
Editor | : | Ali |
Sumber | : | RMOL.id |
Kategori | : | Internasional, Peristiwa |