Asri Auzar
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pro kontra dilantiknya keluarga dan kerabat dekat gubenur Riau dan Sekda Riau sebagai pejabat eselon III dan IV sampai saat ini masih terus bergulir di masyarakat. Bahkan tak hanya di tingkat lokal, polemik tersebut juga sudah diperbincangkan di tingkat nasional.
Menurut Wakil ketua DPRD Riau, Asri Auzar, ada dua hal penting yang harus diperhatikan dari dilantiknya pejabat eselon III dan UV dari keluarga Gubernur dan Sekda tersebut.
Yang pertama menurutnya adalah, jika dalam pelantikan tersebut selagi kepangkatan dan kecakapan dari pejabat yang dilantik tersebut siapapun orangnya, cocok untuk menempati jabatan tertentu, tidak masalah. Akan tetapi jika yang dilantik tidak cocok kepangkatannya, hal itu harus dilawan.
"Selagi pangkatnya cocok dan kecakapannya ada, tidak masalah, mau anak gubernur mau anak presiden tak masalah. Akan tetapi jika tak cocok, baru masalah. Pangkatnya belum cukup tapi didongkrak-didongkrak itu tak boleh. Itu artinya dia menzolimi orang lain yang harusnya menempati posisi itu, itu baru tak boleh. Dan itu harus dilawan," tegas Asri Auzar.
Ketua DPD Demokrat Riau ini menambahkan, yang kedua yang mesti juga diperhatikan dari dilantiknya orang-orang dekat gubernur dan Sekda ini, mereka tidak boleh petantang-petengteng kepada pejabat yang ada diatasnya.
"Yang satu lagi tak boleh adalah, jika dia yang dilantik ini keluarga pejabat, setelah dilantik misalnya dia jadi pejabat eselon IV, tidak menghargai jabatan yang ada diatasnya misalnnya eselon III dan II, nah itu tidak boleh. Orang orang petangtang petenteng seperti ini kami minta untuk diganti. Ini wanti-wanti kita," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |