Program Jaksa Masuk Sekolah, Kasi Intel Kajari Rohul Paparkan Bahaya Radikalisme
|
ROHUL (CAKAPLAH) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Rokan Hulu tahun ini kembali menggalakkan program Jaksa Masuk Sekolah. SMPN 5 Kecamatan Rambah Hilir menjadi sekolah pertama yang dikunjungi Korps Adyaksa awal ahun 2020.
Kegiatan Jaksa Masuk Sekolah ini merupakan program Kejaksaan Negeri Rohul dalam menumbuhkembangkan kesadaran hukum dan isu-isu strategis bagi masyarakat secara umum, dan pelajar secara khusus sejak dini.
Program Jaksa Masuk Sekolah di SMP N 5 ini mengambil tema “Bahaya Radikalisme di kalangan Generasi Muda”. Acara ini dihadiri Kasi Intel Kajari Rohul, Ade Maulana SH MH, sekaligus sebagai pemateri.
Turut hadir Kasubsi Ipoleksosbudhankam Lita Warman SH MH berserta pegawai Tata Usaha Bidang Intelejen Monalisa dan Nurhyati dan perwakilan dari Dinas Pendidikan, Samsuardiman.
Dalam pemaparannya, Kasi Intel Kajari Rohul Ade Maulana menyampaikan bahwa saat ini paham radikalisme telah menjadi isu yang mengemuka karena eksistensinya yang mengancam siapapun tanpa pandang bulu. Termasuk mengancam kalangan muda.
“Berbagai aksi radikalisme terhadap generasi muda kembali menjadi perhatian serius banyak kalangan di tanah air. Bahkan, serangkaian aksi para pelaku dan simpatisan pendukung, baik aktif maupun pasif, banyak berasal dari kalangan muda,” ujarnya.
Dikatakanya, generasi muda harus kembali mengkaji sekaligus mencegah segala kemungkinan radikalisme yang terjadi dikalangan mereka. Mengingat 'virus' radikalisme dapat menjangkiti siapa, saja termasuk kalangan muda yang seringkali dengan mudahnya terpengaruh. Sehingga kemudian ringan tangan melakukan perusakan, pertikaian, penganiayaan, dan bahkan penyerangan terhadap kelompok yang berseberangan paham dengannya.
“Harapan besar kita adalah jangan sampai ideologi radikalisme berkembang, bahkan mengakar dan menyebar dikalangan generasi muda. Oleh karena itu perlu dikaji dan direspon secara serius, bahkan dilakukan penanganan-penanganan khusus oleh berbagai pihak melalui program-program yang preventif dan edukatif. Baik skala regional, nasional, maupun internasional,” tuturnya.
Dikataknya juga, jika generasi muda telah terkontaminasi dengan pemahaman ideologi radikalisme, maka mereka akan kehilangan masa depan yang cerah. Hal ini disebabkan karena energi mereka hanya berpusat pada kekerasan, yang berbuntut pada pelanggaran hukum.
Para generasi muda harus ditumbuh kembangkan di masyarakat yang beradab, sehingga secara otomatis akan mengawal pembangunan bangsa ini dengan baik.
“Kaum muda yang cerdas tentu akan menjadi motor penggerak pembangunan yang baik. Maka, marilah kita bersama perangi radikalisme pada generasi muda dengan menggiatkan semangat belajar dan membangun Indonesia. Mari kita isi kemerdekaan Indonesia saat ini dengan hal-hal positif yang mampu mendorong bangsa ini terus maju ke depan sebagai bangsa yang unggul,” cakap Ade yang disambut antusias oleh siswa.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Hukum, Pendidikan, Kabupaten Rokan Hulu |