ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ada dugaan terjadi pembiaran tamu di bawah umur oleh pengelola penginapan seperti hotel dan wisma. Bahkan ada dugaan sejumlah penginapan di Kota Pekanbaru menjadi tempat praktek asusila, termasuk oleh anak belum cukup umur.
Menanggapi itu, Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT gerah dengan ulah pengelola penginapan. Walikota meminta pengelola selektif menerima tamu yang bakal menginap.
"Kalau memang terbukti menyediakan atau membiarkan, sanksi tegas saja oleh aparat terkait," tegas Walikota, Jum'at (14/2/2020).
Ia menyayangkan ada oknum pengelola yang terkesan membiarkan para remaja berduaan di kamar. Ia mengajak semua pihak berperan dalam mencegah praktik asusila di penginapan.
"Ini permasalahan sosial. Agar terhindar dari perbuatan asusila adalah membentengi keluarga dengan iman dan taqwa," kata dia.
"Kita awasi bersama, bentengi keluarga agar tidak terlibat praktek asusila," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya tiga pria dan 1 wanita digrebek Satpol PP Kota Pekanbaru di Wisma Damon Jalan Hangtuah, Jumat (14/2/2020). Mereka berinisial A (17), R (19), D (20) dan F (17).
A dan R merupakan pasangan kekasih. Sedangkan D dan F merupakan teman A. Mereka bertiga tinggal di Pekanbaru. Sedangkan wanita berinisial R merupakan warga Kecamatan Rumbai.
"Yang satu pasang itu dalam keadaan berpelukan kayak Teletubbies," kata Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono melalui Kepala Bidang Operasional dan Ketertiban Masyarakat Satpol PP Pekanbaru Desheriyanto.
"Razia itu merespon laporan masyarakat yang langsung disampaikan ke pimpinan bahwa ada anak sekolah masuk berpasangan ke Wisma Damon yang berada di Jalan Hangtuah," tambahnya.
Selain itu, Satpol PP juga menemukan wanita di dalam kamar lain di wisma tersebut. Namun, saat Satpol masuk, mereka tidak menemukan pasangannya.
"Kita menemukan perempuan, saat kami periksa tinggal sendiri. Terindikasi ada pasangannya. Tapi pasangan sudah tidak ada," jelasnya.
Lanjutnya, empat muda mudi yang diangkut ke Kantor Satpol PP, diperiksa oleh penyidik pegawai negeri sipil (PPNS). Setelah itu, diserahkan kepada keluarga masing-masing.
"Kita BPA (Berita Acara Pemeriksaan) dengan penyidik kita. Manajemen wisma kita panggil Senin. Kebetulan manajemen sedang keluar kota," kata dia.
Menurut Desheriyanto, setelah mendengar keterangan empat muda mudi ini, mereka ada kegiatan yang diduga berkaitan dengan Valentine Day.
"Mereka ada kegiatan, ada acara dan beristirahat disana. Mungkin berkenaan dengan valentine day, saya tidak paham. Cuma ada ketidakwajaran karena ada satu perempuan dan tiga laki-laki dalam satu kamar," jelasnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |