Ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode Januari-Desember 2019 impor non migas Riau masih didominasi asal Tiongkok dengan nilai mencapai US$ 221.46 juta. Kontribusinya 17,35 persen dari sepuluh negara terbesar impor Riau.
Hal ini menjadikan Tiongkok negara pemasok impor Non Migas terbesar ke Riau. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Riau, Misparuddin kepada CAKAPLAH.com, Selasa (18/2/2020).
Ia mengatakan, negara selanjutnya yang menjadi pengimpor barang non migas terbesar ke Riau Malaysia US$ 178.41 juta (13,98 persen), Kanada US$ 148.20 juta (11,61 persen), dan Vietnam US$ 109.69 juta (8,59 persen).
"Adapun kontribusi keempat negara ini mencapai 51,53 persen terhadap keseluruhan impor non migas," ujar Misparuddin.
Ia menjelaskan, dari 10 negara utama pemasok barang impor non migas ke Riau pada bulan Desember 2019, sebanyak 7 negara mengalami penurunan, dan 3 negara mengalami kenaikan.
"Penurunan impor terbesar terjadi dari Negara Kanada US$ 10.65 juta, Malaysia US$ 7.68 juta, Perancis US$ 1.72 juta, dan Singapura US$ 0.43 juta. Sedangkan kenaikan impor terjadi dari Negara Tiongkok US$ 1.36 juta, Finlandia US$ 0.80 juta, dan Jerman US$ 0.71 juta," cakapnya.
Dilihat dari perkembangan impor non migas dari sepuluh negara utama selama periode Januari-Desember 2019 terhadap periode yang sama tahun 2018, terjadi penurunan sebesar 1,97 persen.
Sebagai informasi adapun 10 negara utama pemasok barang impor non migas ke Riau adalah Kanada, Tiongkok, Malaysia, Vietnam, Singapura, Thailand, Australia, Jerman, Saudi Arabia dan Amerika Serikat.