APR Gandeng 8 Desainer IFC Pamerkan Busana Berbahan Viscose Rayon
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Produsen serat rayon berkelanjutan, PT Asia Pacific Rayon (APR) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan sustainable fashion, utamanya dalam pasar fashion muslim di Indonesia.
Untuk kedua kalinya, APR berpartisipasi dalam Muslim Fashion Festival (Muffest) 2020 yang digelar 20-23 Februari 2020 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Pada gelaran fashion show bertema "Everything Indonesia: From Plantation to Fashion", APR berkolaborasi dengan 8 fashion desainer yang tergabung dalam Indonesia Fashion Chambers (IFC) dalam menampilkan puluhan koleksi modest sustainable fashion.
BACA: Resmikan PT Asia Pacific Rayon di Riau, Jokowi Kaget
Direktur PT APR Basrie Kamba menyampaikan, sebanyak 8 karya dari desainer Anggiasari dan Aninda Razmi ditampilkan pada pembukaan Muffest Kamis (20/02/2020).
"Sementara itu, 64 karya ditampilkan pada hari kedua, Jumat (21/02/2020), dengan menggandeng 4 desainer. Diantaranya Rosie Rahmadi dan Deden Siswanto. Adapun, selebriti dan influencer Tantri Namirah menjadi muse dalam gelaran kali ini," ujar Basri Kamba, Jumat (21/2/2020).
Disampaikan Basri, partisipasi APR dalam gelaran Muffest sejalan dengan dukungan APR untuk berkontribusi dalam upaya merevitalisasi industri tekstil Indonesia.
"Termasuk meningkatkan kesadaran sustainable fashion, mendorong ekspor modest fashion serta mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia," cakapnya.
Menurut Basri, peluang Indonesia menjadi kiblat fashion muslim dunia sangat besar. Hal ini terlihat dari tingginya transaksi belanja busana muslim dalam negeri. Dalam laporan terbaru State Islamic Economy Report 2019, Indonesia menjadi negara ketiga pembelanja busana muslim terbesar di dunia dengan total nilai USD 21 miliar.
Sayangnya, tingginya permintaan busana muslim dunia belum didukung optimal oleh pelaku tekstil dan fashion dalam negeri. Dari data yang sama, Indonesia tidak termasuk dalam lima negara terbesar dalam mengekspor busana muslim, yang dipimpin China total eskpor busana muslim sebesar USD 10,6 miliar.
Sementara itu, National Chairman IFC Ali Charisma menambahkan tren sustainable tengah menjadi gerakan baru di dunia fesyen untuk menciptakan produk pakaian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Menurut Ali, kehadiran APR sangat membantu industri fesyen, khususnya para desainer dalam menkonkretkan tingginya tuntutan untuk menciptakan fesyen yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Semangat "Everything Indonesia" dalam produk sustainable APR dinilai bisa menjadi icon untuk produk Indonesia bersaing di internasional serta menjadi masa depan industri fesyen.
"Sebagai desainer, kami sangat terbantu dengan adanya bahan baku berkelanjutan yang seluruhnya berasal dari Indonesia. Kami berharap produk rayon APR bisa menjadi solusi untuk masa depan industri fesyen yang lebih ramah lingkungan," ujarnya.
Serat rayon APR berasal dari bahan baku terbarukan yang dikelola secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, memiliki keunggulan mudah terurai (biodegradable), adem dan mudah untuk dikombinasikan dengan bahan baku pakaian lainnya.
Dalam setahun, APR mampu memproduksi 240.000 ton serat rayon untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun global. Produk APR diekspor ke 15 negara seperti Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Brasil, serta sejumlah negara di Eropa.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Lingkungan, Serba Serbi, Riau |