JAKARTA (CAKAPLAH) - Dalam gelaran Muslim Fashion Festival (Muffest) 2020 yang digelar pada tanggal 20-23 Februari 2020 di Jakarta Convention Center (JCC), Asia Pasific Rayon (APR) tak hanya berkolaborasi dengan 8 fashion desainer yang tergabung dalam Indonesia Fashion Chambers (IFC).
Namun Produsen serat rayon berkelanjutan ini juga memboyong 2 desainer lokal yakni dari Tanah Melayu untuk menampilkan karyanya di ajang tahunan ini. Dua designer itu adalah Thiffa Qaisty dan Andi Fitri Hartuti.
Sebagai lulusan dari Islamic Fashion Institute, Thiffa mengkombinasikan kain tenun Riau dengan viscose rayon dari APR pada fashion show bertajuk "Dara". Sementara itu Andi, putri asli Kabupaten Siak, mengusung tema "Boundless" pada karyanya.
Direktur APR Basrie Kamba, Jumat (21/2/2020) menyampaikan adapun total karya dari 2 desainer Riau yang ditampilkan adalah 16 busana.
"Ini sebagai bukti bahwa APR juga mendukung geliat fashion di Riau dimana perusahaan beroperasi," ujar Basrie, Jumat (21/2/2020).
Andi Fitri Hartuti kepada CAKAPLAH.COM mengaku sangat bangga bisa mewakili Riau dalam ajang peragaan busana sebesar ini.
"Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih kepada APR yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa tampil dan ikut di gelaran Muffest 2020. Saya sangat bangga bisa sampai di titik ini. Alhamdulillah, senang dan bangga bisa berkarya dan dibawa ke kancah nasional. Harapannya bisa sampai ke Internasional," ujar wanita yang akrab disapa Tuti ini.
Di ajang Muffest 2020 ini, ujar Tuti, durinya menghadirkan desain dengan tema Boundless yang artinya tak terbatas.
"Tak terbatas ini karena memang Riau memiliki kebudayaan yang sangat banyak dan tak terbatas," Cakapnya.
Tuti menyampaikan busana-busana hasil karyanya tersebut memadupadankan tenun riau dengan bahan rayon viscose.
"Saya sudah duakali memakai bahan Rayon Viscose di event-event besar dan saya sangat suka. Karena bahannya adem dan nyaman dipakai. Terlebih inikan bahan alami yang diproduksi oleh APR dan kita ketahui bersama, APR itu berasal dari Riau. Ini sangat membanggakan," ucapnya.
Untuk motif-motif yang diaplikasikan ke busana hasil ciptaan Tuti juga sangat unik. Inspirasinya berasal dari bangunan-bangunan yang ada di Riau, kemudian rumah-rumah adat yang ada di Riau dan lain sebagainya.
"Untuk warna-warna yang saya gunakan juga terinspirasi dari sungai-sungai yang ada di Riau. Seperti kuning, moka-moka. Karenakan sungai kita seperti itu ya kebanyakan warnanya," ucapnya.
"Yang pasti saya bangga bisa membuat desain baju dengan motif Riau dan yang bahannya juga berasal dari Riau. Saya sangat senang dan bangga," imbuhnya.
Hal senada disampaikan oleh Thiffa. Mengangkat tema Dara, Thiffa mengaku terinspirasi dari baju kurung atau baju melayu Riau yang dipakai untuk anak dara namun didesain lebih modis dan modern.
"Dalam desain rancangan ini saya menggunakan songket Riau asli dan juga bahan Viscose Rayon untuk innernya jadi terasa sangat nyaman. Karena tenun itukan bahannya memang agak panas dan kasar, makanya kita miks dengan bahan viscose dari APR sehingga pemakai merasa nyaman. Dn memang kolaborasi antara kain tenun dan viscose ini sangat pas," Cakapnya.
Selain berbagai kelebihan tersebut, produsen Viscose Rayon juga berasal dari Indonesia tepatnya di Riau.
"Jadi berasanya pas acara ini seneng banget. Selain memperkenalkan karya saya, juga bisa memperkenalkan Riau ke seluruh Indonesia. Biar senua orang Indonesia tau kalau Indonesia punya Viscose Rayon sendiri yaitu di Riau. Dan juga memperkenalkan bahwa Viscose Rayon ini sangat ramah terhadap lingkungan," ucapnya.
Untuk waktu pengerjaan, Thiffa mengatakan pihaknya membutuhkan waktu sebulan untuk mulai dari memikirkan temanya, mencari inspirasi hingga pemilihan bahan.
"Sangat senang diberikan kesempatan oleh APR untuk tampil di Muffest 2020. Harapan saya APR semakin sukses dan semakin dikenal di dunia," tukasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau |