Ilustrasi/int
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2020 Riau mengalami inflasi sebesar 0,34 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,46.
Hal ini disampaikan oleh kepala BPS Riau Misparuddin, Selasa (3/3/2020). Ia menambahkan, untuk inflasi year on year (Februari 2020 terhadap Februari 2019) sebesar 2,11 persen.
"Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semuanya mengalami inflasi. Kota Pekanbaru sebesar 0,37 persen, Kota Dumai sebesar 0,21 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,31 persen," ujar Misparuddin.
Ia menjelaskan, inflasi Riau terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 0,79 persen, diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,63 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,58 persen.
Selanjutnya, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,55 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,13 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga masing-masing sebesar 0,11 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen.
"Adapun komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain cabai merah, bawang putih, rokok kretek filter, ikan serai, daging sapi, kentang, pemeliharaan/service, emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga dan mie kering instan," ungkapnya.
Sementara itu, untuk dua kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok transportasi sebesar -0,03 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,01 persen. Satu kelompok lainnya yaitu kelompok pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya.
"Untuk komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain bawang merah, telur ayam ras, daging ayam ras, angkutan udara, jengkol dn juga ayam hidup," ucapnya.
Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, enam belas kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi, sebesar 0,75 persen. Diikuti Kota Sibolga sebesar 0,69 persen dan Kota Banda Aceh sebesar 0,54 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,09 persen.