PEKANBARU (CAKAPLAH) - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) angkat bicara terkait akan berakhirnya kontrak PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) sebagai operator Blok Rokan pada tanggal 8 Agustus 2021, yang mana penggantinya adalah Pertamina.
Ketua DPH LAM Riau, Syahril Abubakar, Kamis (12/3/2020) mengatakan, bahwa LAMR mengimbau kepada pihak Pertamina untuk memperhatikan tenaga kerja lokal yang ditinggalkan Chevron Pasific Indonesia.
"Kita mengimbau, agar tenaga kerja lokal yang ditinggalkan Chevron, tetap dipertahankan oleh Pertamina. Kita mau Pertamina nantinya tak bawa tenaga kerja berlebih dari luar. Kita mau anak kemenakan kita yang bekerja di Chevron dan perusahaan pendukungnya di pertahankan. Kita kan ingin produksi maksimal, tentu tak mungkin kita hapus dan PHK yang ada saat ini," papar Syahril.
Dari data yang diterimanya, Syahril mengatakan ada ribuan tenaga kerja lokal di Riau yang ber-KTP Riau, yang menggantungkan nasib di Blok Rokan tersebut.
"Tenaga kerja lokal kita, anak-anak kemenakan kita ini, yang ber-KTP Riau ada ribuan. Ada 4000 orang di Chevron, dari bisnis partnernya lebih kurang ada 20 ribu orang. Terbanyak bermukim di kota Duri. Ini anak kemenakan kita. Kita kan mau naikkan produksi, tak mungkin di PHK mereka, jadi kami harap ini jadi perhatian lebih Pertamina," cakapnya lagi.
Lebih lanjut, Syahril mengatakan bahwa imbauan ini disampaikan LAM karena ingin situasi kondusif menjelang pergantian operator Blok Rokan tersebut.
"Kita tak mau menimbulkan gejolak, kita ingin situasi kondusif. Kita tak mau menambahkan persoalan baru, nanti ujung ujungnya kalau PHK ini, nanti akan timbul masalah sosial," paparnya lagi.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Ekonomi, Serba Serbi, Riau |