Jakarta (CAKAPLAH) – Perkumpulan organisasi perusahaan alat-alat kesehatan dan laboratorium (Gakeslab) menyataakan siap membantu pemerintah dalam memberantas penyebaran virus Corona.
Pada tanggal 11 Maret 2020, Pemerintah Republik Indonesia secara resmi mengumumkan bahwa penderita yang positif terjangkit COVID-19 di Indonesia telah mencapai 34 orang, dan jumlah ini kemungkinan masih akan terus bertambah. Pemerintah telah bekerja keras untuk menangani dan mencegah penyebaran wabah lebih lanjut .
Dalam kaitannya dengan situasi ini, Gakeslab Indonesia, selaku asosiasi yang mewadahi para penyalur resmi dan toko alat kesehatan dan laboratorium (Alkeslab), menyatakan akan memberikan usaha terbaik untuk mendukung Pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk berpartitisipasi dalam upaya penanggulangan wabah COVID-19 dan- secara khusus – saat ini kami telah mengirimkan perwakilan untuk menjadi anggota Satuan Tugas (Satgas) Antisipasi Dampak COVID-19 yang dikoordinasikan oleh Kantor Staf Presiden (KSP),” kata Ketua Umum Gakeslab Indonesia Drs H Sugihadi HW MM dalam keterangan persnya kepada CAKAPLAH.COM, Kamis (12/3/2020).
Selain itu, sesuai dengan amanat Menteri Kesehatan RI untuk memastikan ketersediaan sarana perawatan untuk pasien-pasien lain, termasuk para pasien yang sudah terkonfirmasi sebagai penderita COVID-19 dan pasien lain yang biasa berobat ke luar negeri, akan tetapi terhalang oleh kondisi wabah ini, Gakeslab Indonesia terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI guna mendukung kebutuhan Rumah Sakit dalam hal ketersediaan alat kesehatan berkualitas sehingga masyarakat dapat melakukan pelayanan kesehatan di dalam negeri.
Gakeslab Indonesia memiliki berbagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah untuk membantu penanganan wabah dan perawatan pasien lainnya, antara lain persediaan Alkeslab dan kapasitas untuk mendidik, memantau serta mengendalikan kegiatan anggota, dalam rangka mencegah tindakan penimbunan serta penjualan dengan harga yang tidak wajar.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Etik Gakeslab Indonesia Satrija Sumarkho, menjelaskan bahwa Gakeslab Indonesia adalah organisasi penyalur Alkeslab yang memiliki kredibilitas. "Kami merupakan salah satu organisasi yang terdepan dalam mengadopsi konsep PROFIT (Profesional Berintegritas) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kami juga telah memiliki Kode Etik untuk anggota kami, yang sejalan dengan Kode Etik asosiasi Alkeslab internasional lainnya. Kami berkomitmen untuk membantu Pemerintah dalam membina dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa anggota kami tidak melakukan penimbunan atau penjualan dengan harga yang tidak wajar,” jelasnya.
Sugihadi kemudian menambahkan, Gakeslab Indonesia juga bersedia untuk memberikan masukan mengenai proses pengendalian pasokan sehingga Pemerintah dapat melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan penindakan dengan tepat.
Dalam hal ini, target sidak dan penindakan seyogyanya adalah para penyalur liar dan pengecer musiman yang mencoba mengambil kesempatan dari wabah ini.
"Dengan demikian, sidak dan penindakan ini tidak akan salah sasaran kepada penyalur resmi, karena hal ini dapat mengompromikan ketersediaan di daerah sebagai akibat dari ketakutan penyalur resmi dalam menyimpan stok yang wajar. Ketakutan ini akan menyebabkan terputusnya pasokan kepada masyarakat, dan hal ini sangat kontra-produktif.” katanya.
Sugihadi menegaskan, untuk memastikan ketersediaan Alkeslab dengan harga wajar dan jumlah yang memadai, pihaknya juga berharap agar Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), dapat berkoordinasi untuk percepatan dan penyederhanaan pengadaan melalui Katalog Elektronik. Karena saat ini Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu mendapat layanan pengadaan Alkeslab secepat mungkin (khususnya untuk Alkeslab yang dibutuhkan dalam perawatan pasien COVID-19), mengingat bahwa pasien yang membutuhkan perawatan bertambah setiap harinya.
Selain itu, ketersediaan Alkeslab dalam jumlah yang memadai dan harga transparan secara otomatis akan mencegah penimbunan atau pasokan dengan harga yang tidak wajar. Dalam hal ini, Katalog Elektronik merupakan instrumen pengendalian harga yang sangat efektif, karena harga yang tercantum secara terbuka dapat menjadi acuan untuk menilai kewajaran harga.
Penulis | : | Rilis |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Nasional |