Jakarta (CAKAPLAH) - Putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi ketua umum Partai Demokrat (PD) periode 2020-2025. Lantas bagaimana posisi putra SBY lain Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang diketahui juga aktif dalam partai?
"Untuk Mas Ibas nanti akan diputuskan pada saat rapat tim formatur ya jadi saat ini (Kongres V PD) tidak ada jabatan yang dibahas kecuali ketua umum dan Ketua Majelis tinggi," ujar Kadiv Hukum dan Advokasi DPP Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean, ketika dikonfirmasi, Ahad (15/3/2020).
Namun, Ferdinand tak menjelaskan kapan rapat tim formatur akan digelar. "Nah untuk jabatan yang lain nanti akan dibahas dan dibicarakan oleh tim formatur jadi kita lihat saja nanti Mas Ibas akan menempati posisi di mana," kata Ferdinand.
Ferdinand memastikan Ibas akan tetap berada di jajaran DPP, namun untuk detailnya akan dibahas oleh tim formatur.
"Tapi yang jelas mas Ibas berperan di parlemen tetap tidak akan berubah, tinggal di jajaran DPP, nanti beliau akan duduk di mana kita akan tunggu saja keputusan formatur. Kalau saat ini kan beliau sebagai ketua komisi pemenangan pemilu di DPP jadi nanti akan tetap di situ atau tidak. Kita lihat nanti," tuturnya.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi terpilih menggantikan sang ayah Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat periode 2020-2025 melalui Kongres V yang digelar di Jakarta pada Ahad (15/3/2020).
AHY merupakan putra sulung pasangan SBY dan Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono. Sebelum menjadi Ketum, Agus aktif sebagai Wakil Ketua Umum Demokrat, partai yang telah membesarkan nama sang ayah. AHY juga pernah menjabat sebagai Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) partai berlambang bintang mercy itu.
Sebelum terjun ke dunia politik, pria kelahiran Bandung, 10 Agustus 1978, ini menghabiskan kariernya di bidang militer. Ia menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara, Magelang lalu mengikuti jejak ayahnya melanjutkan pendidikan di Akademi Militer, Magelang.
Pada 2000, ia berhasil menyandang lulusan terbaik serta meraih penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama dan medali Adhi Makayasa. Prestasi ini makin memantapkan langkah AHY mengikuti jejak sang ayah di bidang militer.
AHY kemudian bergabung dengan kesatuan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). AHY sempat ditugaskan ke Aceh pada 2002 untuk membasmi kaum pemberontak.
Meski fokus di bidang militer, ia juga sempat mengenyam pendidikan di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura. Pada 2005, suami dari Anissa Larasati Pohan ini berhasil meraih predikat Master of Science in Strategic Studies dengan predikat memuaskan.
AHY pernah dikirim sebagai pasukan penjaga perdamaian Kontingen Garuda XXIII-A ke Lebanon. Ia juga pernah bertugas sebagai pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke Afganistan selama kurang lebih satu tahun.
Di tengah kesibukannya pada dunia militer, AHY sempat melanjutkan pendidikan master di Harvard University dan mengambil jurusan Public Administration. Ia berhasil menamatkan pendidikan lanjut pada 2010 dengan predikat sangat memuaskan.
Selepas lulus dari Harvard University, ia sempat melanjutkan pendidikan di lembaga militer serta mendapatkan tugas di bidang yang sama.
Namun, keputusan besar diambil AHY pada September 2016. Ia memilih terjun ke dunia politik sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sylviana Murni dengan dukungan koalisi Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.
Keputusan itu membuat AHY harus keluar dari dunia militer. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Mayor Infantri di TNI Angkatan Darat.
Nama AHY sempat mencuat jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Namun, ia gagal menjadi kandidat calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2019.
AHY terpilih sebagai Ketum Demokrat usai seluruh 604 orang pemilik hak suara dalam pemilihan sepakat memilihnya. Sebelum pemilihan SBY sudah mengatakan partainya akan memiliki pemimpin baru dan meyakini Demokrat akan semakin cerah di tangannya.