Warga Malaysia memenuhi supermarket pada hari ketiga lockdown yang diberlakukan sejak 18 Maret (AFP/GOH CHAI HIN)
|
Kuala Lumpur (CAKAPLAH) - Malaysia akan mengerahkan tentaranya untuk membantu polisi dalam memberlakukan lockdown untuk menghentikan penyebaran virus Corona di negara itu. Pengerahan tentara dilakukan karena banyak warga Malaysia yang melanggar aturan isolasi yang kini diberlakukan.
Seperti dilansir AFP, Jumat (20/3/2020), warga Malaysia diperintahkan untuk tetap di rumah selama lockdown atau perintah pengendalian pergerakan (movement control order/MCO) diberlakukan hingga 31 Maret mendatang. Seluruh sekolah dan kebanyakan pusat bisnis ditutup sementara.
Warga Malaysia juga dilarang pergi ke luar negeri dan seluruh warga asing dilarang masuk ke negara tersebut.
Polisi Malaysia awalnya ditugasi untuk menegakkan larangan-larangan yang diberlakukan. Namun Menteri Pertahanan, Ismail Sabri Yaakob, menyatakan tentara-tentara Malaysia akan ikut dilibatkan mulai Ahad (22/3/2020) mendatang.
"Kami yakin bahwa dengan bantuan tentara, penegakan yang lebih keras akan bisa dilakukan," ucap Ismail dalam konferensi pers. "Masih ada banyak orang yang tidak peduli soal perintah dari pemerintah," imbuhnya.
Otoritas Malaysia sejauh ini mengonfirmasi 900 kasus virus Corona di wilayahnya, dengan dua orang meninggal dunia. Jumlah kasus di Malaysia ini merupakan yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
Perdana Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin, sebelumnya meminta warganya untuk mematuhi lockdown yang diberlakukan. Dia menegaskan bahwa perintah untuk tetap di rumah bukanlah alasan untuk pergi berlibur atau nongkrong dengan teman-teman, dan bahkan untuk mudik ke kampung halaman.
Editor | : | Jef Syahrul |
Sumber | : | detik.com |
Kategori | : | Internasional |