KAMPAR (CAKAPLAH) - Tiga ratus warga Kampar masuk dalam Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus Corona atau Covid-19. Hal ini menyusul banyaknya warga kabupaten Kampar yang baru pulang dari Malaysia dan Thailand serta daerah yang terjangkit virus corona.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto di Balai Bupati Kampar, Senin (23/3/2020), saat menyampaikan laporan kepada gubernur Riau melalui video conference.
“Jumlah ODP 300 orang dan ini terjadi akhir minggu ini berkenaan dengan adanya masyarakat yang datang dari luar negeri, baik dari Malaysia maupun Thailand,” ujar Catur yang didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar H Yusri, Kepala Dinas Kesehatan Dedi Sambudi, Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Arizon, Kapolres Kampar, Dandim o313/KPR dan pejabat dari OPD Pemkab Kampar lainnya.
Terhadap masyarakat yang masuk ODP ini, Pemkab Kampar dengan melibatkan berbagai unsur terus melakukan pemantauan. Catur mengakui, meskipun 300 orang dalam ODP namun belum ada yang termasuk dalam Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun yang suspect corona.
Dalam wawancara dengan wartawan Catur mengungkapkan, paling banyak ODP di Kecamatan Kampa yakni sekitar 70 orang, lalu daerah Kecamatan Bangkinang dan Kuok.
“Ini semua terdekteksi dalam pemantauan,” beber Catur.
Dalam conference itu juga Catur menyampaikan tentang kekhawatirannya karena menjelang masuknya bulan suci Ramadan biasanya masyarakat Kampar yang merantau di Negeri Jiran Malaysia akan pulang ke Kampar. “Kalau ini terjadi mencapai ribuan,” ulas Catur.
Dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi, Pemkab Kampar sudah menyiapkan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang berupa ruang isolasi dan petugas medis yang siap 24 jam. Saat ini ada enam ruang isolasi di RSUD Bangkinang.
Selain itu, di delapan Pukesmas Rawat Inap masing-masing juga terdapat ruang isolasi dan dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD).
Catur menyatakan bahwa Pemkab Kampar siap melaksanakan instruksi pemerintah pusat dan provinsi. Karena saat ini saat ini statusnya Siaga Bencana Non-alam.
Dalam mengantisipasi Covid-19, Pemkab Kampar juga telah membentuk gugus tugas yang langsung diketuai bupati Kampar.
Sejauh ini Pemkab Kampar juga telah melakukan beberapa upaya. Diantaranya, mengeluarkan surat edaran kepada seluruh jajaran kecamatan dan kepala UPTD Puskesmas. Termasuk juga melakukan sosialiasi yang masif bersama jajaran kepolisian dan TNI dengan melibatkan Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa dengan melakukan kegiatan patroli setiap hari sambil menyampaikan upaya mengantisipasi virus corona.
Berkenaan dengan kegiatan pelayanan pemerintahan Bupati Kampar menyampaikan bahwa kegiatan ini berjalan sebagaimana mestinya terutama OPD yang melakukan pelayanan kepada masyarakat. Ia juga telah memberi arahan agar melakukan pekerjaan dari rumah bagi yang bisa dikerjakan di rumah dan semuanya diakui terkoordinasi dengan baik.
Untuk memenuhi kebutuhan dalam melaksanakan kegiatan, Bupati Kampar juga melaporkan bahwa telah melakukan pelantikan sejumlah pejabat eselon II, III dan IV.
Berkaitan dengan persediaan Sembako, bupati mengklaim bahwa persediaan sembako dan harga sembako terkendali.
Sementara itu, Gubernur Riau H Syamsuar melalui video teleconference mengimbau agar warga Kabupaten Kampar yang ada di Malaysia tidak pulang kampung dulu. Karena untuk balik ke Malaysia lagi kemungkinan tidak bisa. Sebab Malaysia memberlakukan aturan yang sangat ketat masuknya warga negara lain ke Malaysia dalam beberapa waktu mendatang. Ia juga menyarankan warga Kampar di Malaysia tidak melaksanakan kegiatan ziarah kubur dulu secara beramai-ramai di kampung halaman pada tahun ini.
“Perlu disampaikan kepada warga kita di Malaysia saya pikir tahun ini berdo’a di tempat saja,” ucap Syamsuar.
Kepada warga yang baru pulang dari luar negeri ia menyarankan agar tetap melaksanakan prosedur tetap kesehatan. Dimana, selama dua minggu mereka tetap berada di rumah dan tidak kemana-mana. Dan ini tetap dalam pemantauan.
Syamsuar juga menyambut baik adanya penambahan tempat cadangan yang dilakukan daerah kabupaten/kota, karena pemerintah daerah harus menyediakan tempat cadangan selain rumah sakit.
“Harus diantisipasi perkembangan luar biasa di Jakarta sana,” beber Syamsuar.
Rahasiakan Nama Pasien
Dalam kesempatan ini Gubri Syamsuar juga mengingatkan kepada seluruh pihak agar merahasiakan nama pasien yang suspect corona. Hal ini agar mempertimbangkan dampak psikologis keluarga maupun pasien sehingga keluarga maupun pasien tidak ada yang komplain.
“Sampaikan ke warga agar senantiasa jaga identitas pasien. Kasihan pasien diisolasi tetangga maupun keluarga,” tegas mantan Bupati Siak ini.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Kampar |