PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ujian Nasional (UN) di seluruh Indonesia rencananya ditiadakan karena pendemi wabah Virus Corona atau Covid-19. Kebijakan itu sudah disepakati oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Komisi X DPR RI.

Penghapusan UN itu berlaku untuk tingkat SD, SMP dan SMA sederajat di seluruh Indonesia. Namun, sampai tadi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru belum menerima pemberitahuan atau surat terkait penghapusan UN.

"Belum ada edaran resmi dari Kemendikbud yang kami terima terkait adanya penundaan UN karena virus Corona ini," kata Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Selasa (24/3/2020).

Kata dia, dalam kondisi seperti ini ia juga tidak dapat memastikan pelaksanaan UN tingkat SMP sederajat sesuai dengan jadwal. Bukan tidak mungkin pelaksanaan UN akan diundur atau ditiadakan melihat kondisi saat ini.

Apalagi saat ini aktivitas belajar mengajar di sekolah ditiadakan hingga sementara waktu. Berdasarkan instruksi Walikota Pekanbaru peserta didik sudah diliburkan sejak 16 Maret kemarin, dan berlangsung hingga 19 April mendatang.

"Kalau sudah ada nanti surat edaran yang turun, kami siap dan menginfokan ke sekolah-sekolah," kata dia.

Jamal mengatakan, tahun ini tercatat ada 17.651 peserta didik tingkat SMP dan MTs sederajat yang akan mengikuti UN yang berlangsung dari 20 April mendatang. Untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bakal diikuti 45 SMP Negeri, 68 Swasta serta 3 MTs Negeri dan 28 MTs Swasta.

Sekolah yang masih menggunakan sistem Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) ada 24 sekolah, dan seluruhnya sekolah swasta. Total peserta didik yang bakal mengikuti UNBK setara SMP negeri dan swasta mencapai 16.960. Sedangkan yang menggunakan UNKP mencapai 691 peserta didik.