Bupati Pelalawan HM Harris.
|
PELALAWAN (CAKAPLAH) - Pemerintah Kabupaten Pelalawan akhirnya mendapatkan angka final yang bakal dipergunakan untuk membiayai penanganganan virus corona Covid-19. Dana yang dibutuhkan berkisar Rp 9 miliar.
Finalisasi anggaran penanganan virus corona dibahas Pemkab Pelalawan dengan melibatkan instansi terkait secara maraton. Pergeseran dana tersebut bersumber dari Dinas Kesehatan (Diskes) dan RSUD Selasih Pangkalan Kerinci.
"Untuk angka finalnya kita sudah dapat, yakni berkisar Rp 9 miliar lebih. Sebelumnya, angka Rp 25 miliar itu merupakan total anggaran yang bisa kita pakai untuk penanganan virus corona. Akan tetapi setelah kita hitung, ditemukan angka Rp 9 miliar," terang Bupati Pelalawan HM Harris kepada sejumlah awak media, di Pangkalan Kerinci, Kamis (26/3/2020).
Bupati Harris yang didampingi sejumlah pejabat Pemkab Pelalawan seperti Sekkda H. Tengku Mukhlis, Asisten I H Atmonadi, Kepala BPKAD Devitson, Kepala DPM-PTSP Budi Surlani, Kepala BPBD Hadi Penandio, Kadis DLH Eko Novitra, mengatakan bahwa seluruh biaya tersebut dibutuhkan untuk penanganan virus corona selama satu tahun ke depan.
Sebelumnya, Pemkab Pelalawan menyiapkan anggaran untuk penanganan virus corona senilai Rp 25 miliar. Bupati Harris meluruskan pernyataan itu. Dimana dana Rp 25 miliar tersebut adalah dana yang bisa digunakan. Bukan untuk kebutuhan bisa dipakai.
"Yang kemarin itu total dana yang bisa gunakan Rp 25 miliar. Belum kita hitung. Setelah kita hitung sesuai kebutuhan baru ditemukan angka pas, yakni senilai Rp 9 miliar lebih," cakapnya.
Meskipun sudah mendapatkan angka final sesuai kebutuhan ril, tim Pemkab Pelalawan terus menggodok agar dana yang dianggap penting di Diskes dan RSUD tidak terganggu.
"Saat ini, tim terus berupaya melakukan pergeseran anggaran di dua instansi ini, sehingga anggaran urgen mereka tidak terganggu," paparnya.
Setidaknya, sambung Harris, dana penanganan untuk virus corona tersebut sudah didata secara cermat. Diantara kebutuhannya meliputi pengadaan BMHP dasar, pengadaan BMHP rujukan, pengadaan obat, pengadaan alat kesehatan, pengadaan bahan habis pakai non medis, rehap ruang isolasi dan pengadaan alat ruang isolasi covid-19.
Seterusnya, papar Harris lagi, anggaran ini sudah bisa direalisasikan cepat. Hanya saja, untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) setelah ditelusuri memakan waktu tiga bulan.
Antisipasi biar cepat diperoleh untuk pengadaan APD ini ia menawarkan opsi untuk melibatkan UMKM tempatan. "APD ini sebagian bisa kita berdayakan masyarakat melalui UMKM," tandasnya seraya mengatakan dan meminta pihak kejaksaan untuk memberikan pendampingan terhadap anggaran penanganan Covid-19.
Penulis | : | Febri Sugiono |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Peristiwa, Pemerintahan, Kabupaten Pelalawan |