PELALAWAN (CAKAPLAH) - Dampak penetapan Siaga Tanggap Darurat Bencana Non-alam terhadap merebaknya virus Covid-19 mulai menganggu perekomian masyarakat di Kabupaten Pelalawan. Sejumlah kebutuhan bahan pokok mulai menanjak naik.
Harga kebutuhan pokok yang paling mencolok adalah gula pasir. Bila sebelumnya hanya berkisar Rp 12 ribu perkilogram kini di pasar dijual mencapai Rp 20 ribu perkilogram. Begitu juga kebutuhan pokok lain juga beransur-ansur kompak naik.
Kenaikan sejumlah kebutuhan pokok ini ditengarai, oleh fenomena wabah virus Covid-19. Dampak kenaikan kebutuhan bahan pokok ini, sangat dirasakan oleh masyarakat menengah kebawah.
Terlebih lagi, pasca ditetapkan siaga darurat bencana non alam dimana pemerintah melarang masyarakat untuk keluar rumah. Upaya ini adalah untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang mematikan ini.
Melihat situasi ini, sejumlah anggota DPRD Pelalawan lintas komisi angkat bicara. Diantaranya datang komentar dari Baharudin dari komisi II, Faizal dari komisi I dan Monang Pasaribu dari komisi III DPRD Pelalawan, Kamis (26/3/2020).
Menurut Baharudin, melihat harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik, pemerintah daerah harus cepat tanggap. Ia meminta pemerintah dalam ini Disperindag untuk turun ke pasar-pasar dan melihat langsung kondisi harga kebutuhan pokok.
"Pemerintah harus cepat tanggap, lakukan operasi pasar sebanyak-banyaknya guna menstabilkan harga kebutuhan pokok. Jangan duduk-duduk di kantor saja," tegasnya.
Begitu juga ia mendorong kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Pelalawan menyisihkan program CSR-nya untuk membantu masyarakat. Terutama menyangkut kebutuhan pokok, dimana saat situasi ini paling didambakan oleh masyarakat.
Sementara itu Faizal dari komisi I DPRD Pelalawan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Ia meminta kepada masyarakat agar taat dengan maklumat pemerintah untuk dirumah saja.
Kepada Pemda maupun perusahaan swasta ia meminta untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Caranya, adalah dengan melakukan penyemprotan-penyemprotan disinfektan di berbagai fasilitas umum di Kabupaten Pelalawan.
Sementara Monang Pasaribu dari komisi III meminta kepada seluruh pasar kaget yang beroperasi di Kabupaten Pelalawan untuk sementara waktu ditiadakan.
Sebab menurutnya, potensi penyebaran virus Covid-19 ini terbuka lebar di pasar kaget tersebut. "Kan pedagangnya banyak di luar itu. Kita tidak tahu kan, apa ia terjangkit. Potensi penyebaran besar di sini. Jadi untuk sementara pasar kaget dihentikan dulu," tandasnya.
Penulis | : | Febri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Pelalawan |