Pekanbaru (CAKAPLAH) - Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berhasil diselamatkan oleh tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dari jerat di wilayah Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.
Kepala Sub Bagian Humas BBKSDA Riau, Dian Indriani, mengatakan, keberadaan si Kucing Besar itu diketahui dari laporan pihak manajemen PT RAPP pada Sabtu (28/3/2020) sore. Harimau itu pertama kali ditemui oleh pekerja lapangan di Blok Meranti.
"Harimau Sumatera terkena jerat di sempadan sungai atau kanal Sangar Blok Meranti. Selanjutnya dilakukan penjagaan dan pengawasan oleh pihak perusahaan dalam jarak aman di sekitar lokasi," ujar Dian, Senin (30/3/2020).
Dari laporan itu, Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, langsung memerintahkan tim turun ke lokasi penemuan harimau, termasuk tim medis. Tim juga membawa kandang evakuasi satwa.
Untuk ke lokasi, tim menempuh perjalanan selama 2 jam dan dijemput di Pulau Muda. Tim petugas lapangan Seksi Wilayah 1 didampingi petugas PT RAPP bertugas untuk menjemput tim medis di Pulau Muda.
Ketiga tim bertemu di Estate Meranti PT RAPP untuk mempersiapkan pelaksanaan evakuasi keesokan harinya.
Pada Ahad (29/3/2020) pagi, tim bergerak ke lokasi, di mana Harimau Sumatera terjerat dengan jarak 60 km melewati jalan darat.
"Tim tiba di pinggir kanal pukul 11.30 WIB dan melanjutkan perjalanan sejauh 2 Km dengan waktu tempuh 15 menit. Setelah itu tim melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki sejauh 500 meter, dengan waktu tempuh 30 menit," jelas Dian.
Pukul 12.30 WIB, tim melakukan pembiusan terhadap Harimau Sumatera dan melepaskan tali jerat. Setelah itu, harimau dievakuasi dari lokasi kejadian dengan dengan petimbangan medis kaki kanan depan luka serius.
"Diperkirakan harimau sudah terjerat selama tiga hari. Harimau itu berjenis kelamin betina, perkiraan umur 3 sampai 5 tahun dan panjang badan 170 cm," tutur Dian.
Dian mengatakan, harimau remaja itu mengalami luka serius dan perlu perawatan. Harimau diobservasi dan dilakukan perawatan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PRHSD), Provinsi Sumatera Barat.
"Sore itu juga tim berangkat dari Estate Meranti menuju PRHSD pada pukul 17.00 WIB melalui jalan darat dengan estimasi perjalanan selama 18 jam. Koordinasi dengan pihak BKSDA Sumbar dilakukan untuk proses serah terima HS tersebut dan bertemu di perbatasan Riau - Sumbar," jelas Dian.
Penulis | : | CK2 |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Lingkungan, Kabupaten Pelalawan |