Rapid test covid-19 (Foto: SHUTTERSTOCK)
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Petugas kesehatan Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru Kamis lusa akan melakukan rapit test 448 Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus Corona (Covid-19) secara serentak di Pekanbaru.
Informasi ini disampaikan Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar didampingi Ketua Tim Medis Covid-19 Riau dr Indra Yopi, Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir dan Dirut RSUD Arifin Achmad Riau saat konferensi pers, Selasa (31/3/2020) di Posko Gugus Tugas Covid-19 Riau.
"Khusus di Pekanbaru untuk pelaksaan 448 rapid test akan dilakukan secara serentak pada hari Kamis mendatang," kata Gubri.
"Mudah-mudahan 448 ODP akan diketahui hasilnya dengan waktu yang tak begitu lama, mungkin siang sudah diketahui berapa yang positif dan berapa negatif," harapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Medis Covid-19 Riau Indra Yopi menjelaskan, rapid test bertujuan untuk menscrening mana OPD yang beresiko dan mana yang tidak.
"Jadi belum tentu ketika rapid test orang itu positif dia sakit. Bukan seperti itu," cetusnya.
Dia menerangkan jika rapid test hasilnya positif, maka ODP harus dilakukan swab. Kalau hasil swab negatif, maka ODP dinyatakan aman terpapar virus Corona.
"Tapi kalau setelah dirapid test hasilnya positif, kemudian hasil swab positif, berarti dia positif dan harus diobati," paparnya.
Namun, lanjut Indra, bukan berarti ODP yang baru pulang dari Malaysia hasil rapid test negatif akan dibiarkan begitu saja, tapi harus melewati karantina mandiri 14 hari.
"Karantina itu untuk menjami dia aman, tidak menular ke anak istrinya. Jadi karantina di rumah bukan berarti ODP bisa seenak-enaknya, tapi dia harus melakukan sosial distancing yang kuat, tidak boleh memeluk anaknya. Kalau bisa dia pakai masker dulu. Jadi bukan bebas, karena dalam aturannya jelas seperti apa isolasi mandiri itu," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |
01
02
03
04
05
Indeks Berita