PEKANBARU (CAKAPLAH) - Virus Corona atau Covid-19 cukup meresahkan warga di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Banyak dampak negatif yang dirasakan, khususnya peserta didik yang terpaksa harus belajar di rumah.
Sedangkan guru harus tetap melaksanakan pembelajaran dari jarak jauh, dengan sistem online. Termasuk sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru.
Beberapa hari Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengeluarkan surat edaran agar meliburkan aktivitas anak di sekolah, Kemenag Kota Pekanbaru menggelar pelatihan pembelajaran berbasis online yang diikuti semua Kepala Sekolah dan Guru di Madrasah.
“Beberapa hari setelah anak-anak diliburkan kita membuat Diklat Online selama dua hari (23 -24 maret 2020). Diklat online ini diikuti oleh kepala madrasah, Wakil kurikulum dan guru MI, MTs dan MA se-Kota Pekanbaru. Hal ini kita lakukan agar pembelajaran tetap berlanjut meskipun kita sedang menghadapi situasi yang mencemaskan," kata Kepala Kantor Kemenag Kota Pekanbaru, Edward S Umar, Ahad (5/4/2020).
Setelah mengikuti diklat, salah satu madrasah di Pekanbaru yaitu MI Muhammadiyah 01 Pekanbaru mengaplikasikan penggunaan aplikasi dalam pembelajaran Online dengan menggunakan situs seperti Goggle Classroom, Quizizz, dan Zoom claude Meeting. Salah satu guru yang menerapkan pembelajaran Aktif melalui media online ini adalah Erza Intan, Guru Kelas 6 MI Mihammadiyah 01 Pekanbaru.
"Contoh pembelajaran aktif di Google classroom ini, saya memberikan tugas membuat alat teknologi modrenisasi yang ada, anak-anak diminta memvideokan cara membuatnya dan mengirimkan video itu di classroom, langsung saya tindaklanjuti memberi nilai di sana. Jadi mereka bisa mengetahui secara langsung nilai yang diperoleh," kata Erza.
Kalau aplikasi quizz, lanjutnya, Erza memberikan link saja. Jadi, peserta didik langsung mengerjakan soal yang diberikan hasilnya di screenshoot kepada Erza. Selain itu, Ia juga memberikan mode quizz. Di sini, siswa harus stanby karena pengerjaannya harus bersamaan dan di sini bisa terlihat peringkat anak dalam menjawab soal tersebut.
"Reward hasil nilai siswa akan saya berikan ketika sudah masuk sekolah,” tambahnya.
Erza Intan memastikan bahwa melalui pembelajaran secara online ini semua siswa bisa megakses pembelajaran tersebut. Karena semua siswa menggunakan android orang tuanya, namun ada 1 siswa saja ketika online bersamaan tidak bisa mengikuti karena orang tuanya bekerja. Tapi semua informasi mereka dapatkan tanpa terkecuali.
"Pembelajaran aktif secara online ini sangat membantu dalam pembelajaran, pemberian tugas, pemantauan dan penilaian bagi peserta didik. Dengan dilakukan pembelajaran Online ini sebagian besar wali murid sangat terbantu dan membuat siswa lebih semangat dan antusias meskipun di rumah saja," jelasnya.
Guru harus setiap hari memantau dan memberi penilaian kepada peserta didik selama peserta didik belum melaksanakan pembelajaran seperti biasa di madrasah. Ini juga sesuai dengan intruksi dari Yayasan bahwa guru harus melaporkan setiap hari apa yang dilakukan dalam pemantauan peserta didik selama libur kepada wakil kurikulum sebagai pengganti kehadiran guru di Madrasah.
Penulis | : | Delvi |
Editor | : | Hadi |
Kategori | : | Pendidikan, Riau |