Kepala BPS Riau Misfaruddin
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Nilai ekspor Riau pada bulan Februari 2020 mencapai US$ 1.12 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 4,28 persen dibanding ekspor bulan Januari 2020 sebesar US$ 1.07 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Misfaruddin mengatakan kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor migas dan ekspor non migas masing-masing sebesar 41,72 persen dan sebesar 3,25 persen.
"Ekspor migas dari US$ 28.65 juta pada bulan Januari 2020 naik menjadi US$ 40.61 juta pada bulan Februari 2020, demikian juga ekspor non migas dari US$ 1.04 miliar pada bulan Januari 2020 naik menjadi US$ 1.08 miliar pada bulan Februari 2020," ujar Misfaruddin, Senin (6/4/2020).
Ia mengatakan dari 10 golongan barang ekspor non migas terbesar bulan Februari 2020 dibanding Januari 2020, kenaikan terbesar terjadi pada Berbagai Produk Kimia US$ 9.76 juta, Lemak & Minyak Hewan/Nabati sebesar US$ 8.89 juta, Berbagai Makanan Olahan US$ 4.13 juta, dan Bubur Kayu (Pulp) US$ 2.54 juta.
"Sedangkan yang mengalami penurunan terjadi pada Bahan Kimia Organik sebesar US$ 5.68 juta, Serat Stapel Buatan US$ 1.99 juta, serta Kertas dan Karton US$ 1.90 juta," Cakapnya.
Masih kata Misfaruddin, selama Januari-Februari 2020, nilai ekspor Riau mengalami kenaikan sebesar 14,10 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh naiknya ekspor non migas sebesar 17,51 persen, meskipun ekspor migas turun sebesar 39,51 persen.
"Penurunan ekspor migas disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 100,00 persen, meskipun ekspor industri pengolahan hasil minyak naik sebesar 36,31 persen," ungkapnya.
Selama Januari-Februari 2020, ekspor 10 golongan barang utama non migas memberikan kontribusi sebesar 98,58 persen terhadap total ekspor non migas.
"Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama non migas tersebut mengalami penurunan sebesar 16,97 persen terhadap periode yang sama tahun 2019," tukasnya.