ilustrasi. Foto: Antara
|
MERANTI (CAKAPLAH) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, mengambil langkah-langkah antisipasi penyebaran wabah COvid-19. Diantaranya, dengan membangun rumah sakit darurat corona dan mengontrak 10 orang dokter umum.
Rumah sakit darurat corona yang akan dibangun ini memanfaatkan Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) milik Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Sebelum digunakan, gedung BLK terlebih dahulu direnovasi dan Pemkab telah menganggarkan Rp 1 miliar dari Rp 36 miliar dana penanganan Corona untuk renovasi tersebut.
Nantinya, di rumah sakit darurat corona ini akan dilengkapi dengan beberapa peralatan kesehatan. Diantaranya, 36 unit tempat tidur pasien, rontgen mobile, ventilator, oksigen, tandu, kursi roda dan sebagainya. Total anggaran yang digelontorkan di rumah sakit darurat corona ini berkisar di angka Rp 10 miliar.
"Di sini, akan ditempatkan 10 dokter umum bekerjasama dengan Universitas Riau dan 30 paramedis," kata Kadiskes Meranti, DR Misri Hasanto MKes, Selasa (7/4/2020).
Kata Misri juga, RS Darurat Corona ini nantinya dikhususkan bagi pasien dalam pengawasan (PDP) yang saat ini berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang bergejala dan akan menjalani rapid test. "Jika saat tes menunjuk hasil yang mengarah suspect dan ditetapkan sebagai PDP, maka disanalah akan dilakukan pemeriksaan sebelum dibawa ke rumah sakit rujukan Corona yang telah ditetapkan," tambah Misri.
Sementara itu Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan mengatakan pembangunan Rumah Sakit Darurat Corona ini adalah untuk mengantisipasi lonjakan penularan virus corona secara masif. Sehingga, memang diperlukan skenario rumah sakit cadangan yang senantiasa bisa ready melayani pasien Corona.
"Ini bukti keseriusan pemerintah daerah dalam melakukan penanggulangan virus mematikan ini," kata Bupati Irwan.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Kepulauan Meranti |