Indra Pomi Nasution
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Di Kota Pekanbaru saat ini ada sekitar 30 titik banjir yang masih menghantui warga. Dari jumlah itu, baru 30 persen yang sudah ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Demikian diakui Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution kepada Wartawan. Ia juga mengakui, 30 persen yang sudah dikerjakan itu bukan berarti tidak banjir lagi.
"Lebih kurang sekitar 30 persen sudah kita tangani, berarti sekitar ada 10 dari 30 titik. Kita selesaikan bukan berarti di tempat itu banjir hilang, tapi minimal lama waktu banjirnya itu. Yang biasa 2 jam baru surut sekarang 1 jam sudah surat," kata Indra Pomi, Selasa (14/4/2020).
Lanjutnya, dari 30 titik rawan banjir yang terdata, titiknya hampir di seluruh kecamatan di Pekanbaru. Namun, Indra mengatakan di Kecamatan Tampan juga memiliki jumlah titik sebaran yang cukup banyak.
Ia menargetkan dapat menyelesaikan permasalahan banjir pada 30 titik yang tersebar di seluruh kecamatan di Pekanbaru itu dapat teratasi hingga akhir tahun ini.
"Kita usahakan semua dapat teratasi hingga akhir tahun ini. Kalau tidak menyelesaikan banjir, minimal mengurangi masa genangan air pada titik rawan banjir itu," jelasnya.
Sementara untuk anggaran yang digelontorkan untuk penanganan banjir ini dari APBD Pemko Pekanbaru mencapai Rp13 Miliar. Indra mengatakan nilai tersebut masih kurang, lantaran jumlah itu juga termasuk dalam pembayaran upah bagi pekerja pasukan kuning.
Saat ini, pihaknya hanya dapat melakukan penanganan melalui normalisasi drainase dan anak sungai untuk penanganan jangka pendek dalam mengatasi masalah banjir. Sementara untuk penanganan jangka panjang, pihaknya masih menyusun masterplan penanganan banjir, dengan membuat peta induk drainase dan anak sungai untuk dilakukan pembenahan konstruksi agar tidak terjadi banjir.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |