Pekanbaru (CAKAPLAH) - Pemberlakuan social atau physical distancing maupun diam di rumah rupanya tidak berlaku bagi Sipon (65). Di usia yang tak lagi muda, Ia terpaksa harus tetap keluar rumah demi mencukupi biaya hidupnya.
Bermodalkan sepeda tua setiap hari Ia berkeliling mengais kardus-kardus bekas di Pasar Kodim, Pekanbaru, Riau. Kardus-kardus tersebut Sipon kumpulkan untuk kemudian dijual kembali menjadi pundi-pundi rupiah.
Meski mengumpulkan kardus bekas di Pasar Kodim (Senapelan) ternyata Sipon tinggal di daerah Panam. Tentu saja ia bolak-balok Panam ke pusat kota dengan bersepeda.
Pengalamannya itu diceritakannya kepada Kepala Rumah Yatim cabang Riau, Ramdan, Kamis (16/4/2020). Sembari beristirahat di Kantor Rumah Yatim, Sipon menceritakan kesehariannya sebagai pengepul kardus-kardus bekas.
"Saya berbincang dengan bapak tua itu agak sedikit kencang karena pendengaran sudah tidak normal. Saya tanya mau kemana, dia menjawab hendak mau pulang ke Panam habis mencari kardus dari Pasar Kodim," kata Ramdan kepada CAKAPLAH.COM.
Dalam perbincangan, Sipon menceritakan tentang dirinya yang kini hidup seorang diri sepeninggal sang istri 15 tahun silam. Meski memiliki 3 orang anak namun semuanya telah berkeluarga dan tinggal terpisah. Ada yang tinggal di Medan, Palembang, bahkan Jakarta.
"Bapak itu bilang terakhir ketemu mereka saat ibunya (istri Sipon) meninggal dunia. Sesudah itu sampai saat ini belum pernah ketemu lagi dengan anak-anaknya," bebernya.
Saat ini, Sipon tinggal di rumah temannya yang berlokasi tak jauh dari Pasar Kualu, Panam. Akan tetapi, rumah yang ditinggalinya tak gratis lantaran Ia tetap harus membayar sewa sebesar Rp 100.000 setiap bulannya.
Dari hasil mengais kardus-kardus bekas, di mana Ia biasa mendapat 5 sampai 8 potong kardus. Sipon mendapat uang antara Rp10.000 sampai Rp25.000, yang digunakan untuk mencukupi biaya hidupnya.
Kendati hanya meraup rupiah yang tergolong kecil setiap harinya, namun Sipon tak pernah mengeluh, apalagi mengharap belas kasihan orang lain. Sipon memiliki tekad berjuang sendiri dalam menanggung biaya hidup.
"Dengan uang yang didapat, dia tetap bersyukur meskipun hanya cukup untuk makan, minum dan sedikit menyisihkan untuk bayar kontrakan," tutur Ramdan.
Dalam kesempatan tersebut, Rumah Yatim cabang Riau pun memberikan sedikit bantuan Sembako kepada Sipon. Diharapkan, bantuan tersebut akan membantu dan sedikit meringankan beban hidup pria tersebut.
"Saat menerima bantuan yang didapat dari Rumah Yatim, Pak Sipon berkaca-kaca, merasa senang dan bahagia dan turut mendoakan juga," tandasnya.
Penulis | : | Jef Syahrul/rilis |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Kota Pekanbaru |