Gubernur Riau Syamsuar.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Gubernur Riau Syamsuar kesal mendengar masih ada masyarakat berkecukupan masuk data penerima bantuan terdampak coronavirus disease 2019 (Covid-19) dari pemerintah.
"Kemarin mendapat cerita dari kepala Dinas Sosial Riau ada orang kaya juga masuk data penerima bantuan," kata Gubri kepada CAKAPLAH.com, Kamis (29/4/2020).
Sayangnya Gubri terlambat mendapat informasi tersebut, sehingga tidak bisa memberi efek jera kepada warga yang berkecukupan tapi masih minta bantuan itu.
"Harusnya kalau seperti itu cepat beritahu kami, biar kami tempel di rumahnya warga miskin. Cuma saya tidak dikasih tahu saat kejadian, kalau dikasih tahu saya dengan pak Edy Nasution (Wagubri) bergerak ke rumah orang-orang yang tak patut di masuk data penerima bantuan," tegasnya.
"Untung saja terlambat tahu, kalau tahu langsung kita tempel sebagai warga miskin. Masa iya penghasilan Rp20 juta masuk data penerima, pegawai dan dokter juga terdata, ini kan tak benar," sambungnya.
Menurut Gubri masalah data penerima bantuan terdampak Covid-19 jangan sembarangan, agar tidak salah dalam penggunaan anggaran.
"Kemarin kita ada video conference dengan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), jadi kita sudah diberikan arahan yang berkenaan dengan pendataan ini, salah data penjara jodohnya," ujarnya.
"Makanya data penerima bantuan dampak Covid-19 harus tepat saran, orang yang patut menerima karena terdampak. Jadi tidak bisa semua orang menerima bantuan," tukasnya.
Penulis | : | Advertorial |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Peristiwa, Pemerintahan, Riau |