JAKARTA (CAKAPLAH) - Pilgub DKI 2017 sudah berakhir, namun masih banyak polemik yang belum selesai. Salah satunya soal peran Wakil Presiden HM Jusuf Kalla dalam pencalonan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Menurut JK, tidak ada masalah jika ia memiliki andil dalam pencalonan Anies-Sandi. Sebab, tiap warga DKI berhak untuk memilih dan dipilih. "Masalahnya di mana di situ? Biasa-biasa saja itu," kata JK di rumah dinas wapres, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2017) saat menjawab pertanyaan soal keterlibatannya dalam pencalonan Anies.

"Karena saya sebagai wapres juga ada hak untuk memilih dan dipilih, jadi saya punya hak untuk memilih orang," lanjut dia.

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sempat menceritakan kisah di balik pengusungan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilgub DKI. Di hadapan peserta seminar nasional sosialisasi empat pilar MPR, Zulkifli menyebut ada campur tangan Wakil Presiden Jusuf Kalla di detik-detik pencalonan Anies-Sandi.

Menurut dia, awalnya koalisi Gerindra, PKS dan termasuk PAN memutuskan untuk mencalonkan Yusril Ihza Mahendra dan Sandiaga Uno. Saat itu, nama Anies Baswedan belum masuk. Hingga sehari sebelum pendaftaran, hingga pukul 00.00, nama calon masih Yusril dan Sandi.

"Tapi dihitung-hitung enggak menang. Maka dicarilah kesepakatan 6 partai itu. 6 partai itu kan Demokrat, PAN, PKB, PPP, Gerindra, PKS. Akhirnya dicari-cari, coba Chairul Tanjung barangkali," ujarnya saat memberikan seminar di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2017).

Setelah pernyataan Zulkifli itu, JK mengakui ikut terlibat karena memiliki tanggung jawab pada negeri ini agar berjalan baik. Tapi, ia membantah telah melakukan intervensi.

"Rakyat itu, masyarakat siapa pun di antara kita ada hak asasinya sangat penting. Hak untuk memilih dan dipilih. Sehingga partai-partai tentu mengusulkan. Saya  juga punya pandangan bagaimana negeri ini berjalan baik dan aman dan moderat," kata JK di Istana Wapres, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2017).