ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Akibat dari diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru, beberapa pintu akses perbatasan menuju Pekanbaru dijaga oleh tim Gugus Tugas Covid-19.
Namun tim gabungan dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP ini dinilai mengabaikan protokol kesehatan karena tidak dilindungi oleh Alat Pelindung Diri (APD).
"Seharusnya di check point itu yang memeriksa masyarakat yang ingin melintas tersebut adalah tenaga medis. Sementara Dishub dan Polisi hanya mengatur lalu lintas dan tak ada urusannya mengecek kesehatan," cakap Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Ida Yulita Susanti, Senin (04/05/2020).
Ida menerangkan ketika petugas Check point tidak menggunakan APD lalu memeriksa pengendara yang melintas dikhawatirkan pengendara yang diperiksa tersebut sudah terinfeksi Covid-19.
"Apa yang bisa mereka lakukan, sementara mereka tidak dilindungi oleh APD yang lengkap. Mereka bukan anti Corona karena mereka juga manusia biasa," tegasnya.
Ketika disinggung apakah petugas check point tersebut sudah menjalankan tugas dengan maksimal, srikandi Golkar yang juga merupakan anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru ini menuturkan kekurangan tersebut wajar dikarenakan petugas Check point tidak dilengkapi dengan APD.
"Seandainya ada yang terinfeksi, yang bertanggung jawab siapa? Bukan berarti mereka tidak bekerja dengan maksimal karena mereka juga harus menyelamatkan diri mereka sendiri," cakapnya lagi. (Parlementaria)
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |