Ilustrasi/int
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Realisasi luas tanam padi kabupaten/kota se-Provinsi Riau Januari-Maret 2020 mencapai 18.060 hektare. Kondisi ini tidak mampu memenuhi kebutuhan beras Riau.
Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Herman Mahmud, Rabu (5/5/2020) di Pekanbaru.
Herman menjelaskan, luas lahan padi yang ditanam pada Januari 3.505 hektare, Februari 4.822 hektare dan Maret 9.733 hektare. "Total 18.060 hektar," ujarnya.
Lebih lanjut Herman menyampaikan, tanam padi terluas berada di kabupaten Indragiri Hilir, 13.561 hektare. Kemudian Kuansing 1,617 hektare dan Rokan Hilir 1,236.8 hektar. Sementara daerah lain ikut menanam, tapi masih minim.
"Daerah yang tidak ada tanaman padi sama sekali pada periode tersebut yakni Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kota Pekanbaru. Karena Pekanbaru lahan persawahan memang tidak ada. Sedangkan Meranti komoditi andalan mereka sagu," ujarnya.
Menurutnya, tanaman padi tersebut menjadi cadangan pangan Riau ke depan. Karena itu pihaknya telah diintruksikan gubernur Riau untuk mendukung petani meningkatkan tanam padi.
"Pak Gubernur ingin di masa pademi virus corona ini ketahanan pangan lebih terjamin. Makanya kita terus dorong petani kita untuk bercocok tanam padi," ungkapnya.
Penanam padi yang dilakukan petani di Riau hanya bisa memenuhi 35 persen kebutuhan beras di Riau.
"Kita tanam semua pun lahan yang ada, kita baru bisa mencukupi kebutuhan 35 persen. Sisanya kita impor dari luar, seperti dari Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan dari Jawa," cakapnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Riau |