PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau khawatir dengan dibukanya moda transportasi di Riau karena akan menambah lebih banyak Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus Corona (Covid) di Riau.
Untuk diketahui Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan telah memberi izin operasi transportasi umum, termasuk pesawat.
"Kalau sekarang ODP kita ada 6.000 orang, dengan beroperasinya penerbangan tentu akan ada banyak orang masuk, maka ODP kita bertambah dan banyak," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir kepada CAKAPLAH.com, Senin (11/5/2020).
Jika ODP bertambah banyak, lanjut Mimi, maka pengawasan tidak akan selesai-selesai. Dengan begitu maka harus terus menerus dilakukan pemantauan orang yang masuk ke Riau.
"Kalau kondisinya seperti itu, maka kemungkinan-kemungkinan terjadinya sesuatu (pasien positif Covid-19) akan semakin besar. Karena kita tidak tahu orang masuk seperti apa," ujarnya.
Apalagi menurut Mimi, trend pasien positif Covid-19 Riau banyak impor dari luar atau daerah terjangkit Covid-19.
Disinggung apakah dengan dibukanya akses masuk Riau tidak mempengaruhi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Mimi menilai sekarang ini pihaknya melihat belum ada perbedaannya antara diterapkan PSBB dengan tidak PSBB di Pekanbaru.
"Saya lihat situasi dan kondisi di luar (lapangan) masih sama dengan hari-hari biasa, bahkan semakin sore semakin ramai masyarakat keluar rumah," cetusnya.
Kemudian, Mimi juga melihat di pasar-pasar masih banyak pedagang dan masyarakat yang tidak menggunakan masker.
"Mungkin itu yang perlu informasi, sosialisasi dan edukasi lagi ke pasar, agar masyarakat selalu menggunakan masker. Kemudian di pasar juga pembeli harus diatur jangan sampai menumpuk-menumpuk," cakapnya.
Penulis | : | Advertorial |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |