PEKANBARU (CAKAPLAH) - Komisi III DPRD Kota Pekanbaru meninjau Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Pekanbaru yang terbakar malam tadi, Selasa (12/05/2020) sekitar pukul 23.00 Wib.
Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Suherman menuturkan bahwa dugaan awal terjadinya kebakaran adalah akibat dari trafo listrik yang berada tak jauh dari sekolah terkena sembaran petir yang cukup kuat.
"Kemudian dari trafo tersebut api menjalar ke bagian ruang guru, sehingga 6 unit ruangan guru dilahap api," cakap Suherman, Rabu (13/05/2020).
Karena ruangan kelas tak terbakar, politikus Hanura ini menjelaskan jika seusainya pandemi Virus Corona (Covid-19) ini para siswa dapat langsung melanjutkan pendidikannya tanpa rasa khawatir.
Selanjutnya Suherman mengatakan bahwa para anak didik dan juga wali murid untuk tidak panik dengan dokumen sekolahnya, hal tersebut karena pihak sekolah sudah menyalin berkas seluruh dokumen tersebut ke dalam bentuk soft file.
"Dokumen yang rusak akan segera diperbarui lagi karena filenya ada," jelasnya.
Selanjutnya Suherman menuturkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru akan kembali melakukan pembangunan terhadap sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 1976 ini.
"Anggaran pembangunan sendiri diprediksi mencapai Rp 5 miliar, dan anggaran sendiri berasal dari Dinas PUPR Kota Pekanbaru dan juga Kementerian Pendidikan," cakapnya lagi.
Belajar dari pengamalan tersebut, Suherman meminta Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru untuk melakukan pengecekan terhadap instalasi listrik di setiap sekolah, terlebih sekolah yang sudah dalam usia tua. (Parlementaria)
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pendidikan, Kota Pekanbaru |