Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfudz Siddiq
|
Jakarta (CAKAPLAH) - Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) menyatakan ingin meraih suara dari kalangan kanan tengah dan tak membatasi diri pada politik Islam.
Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfudz Siddiq mengatakan perjuangan umat Islam hanya satu bagian dari tujuan besar Gelora mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan baru dunia.
"Kita tidak mau hanya membatasi diri pada suatu segmen tertentu, tapi kita ingin di-nisbat-kan sebagai partai milik rakyat Indonesia. Maka asasnya Pancasila, lalu nilai-nilai dasar, ada Islam, Nasionalisme, Demokrasi, dan kesejahteraan," kata dia, Kamis (21/5).
Mantan politikus PKS itu menegaskan Gelora akan berbeda dengan partai-partai Islam yang sudah ada di parlemen. Sebab mereka akan mengusung politik Islam yang diintegrasikan dengan nasionalisme.
Mahfudz mengibaratkan politik Islam ada di ujung kanan. Sementara nasionalisme ada di tengah. Maka ideologi yang ditawarkan Gelora ada di antara keduanya.
"Kalau boleh disederhanakan, kalau politik Islam ada di kuadran kanan, lalu nasionalisme kuadran tengah, kira-kira pangsa pasar Gelora kita akan tarik dari kanan ke tengah. Jadi memang memosisikan partai yang bergerak dari kanan ke tengah, lalu menjadi suatu kekuatan tengah baru," paparnya.
"Visinya adalah bekerja, berjuang membawa Indoensia menjadi salah satu kekuatan dunia. Idenya tentang bangsa, tentang negara," lanjut dia.
Mahfudz berkata Gelora sedang berusaha menuntaskan pembentukan struktur hingga ke daerah. Mereka menargetkan lolos verifikasi peserta pemilu dan melenggang ke Senayan pada 2024.
"Tantangan besar Partai Gelora, orientasinya pasti akan ke sana ya, bagaimana lolos parliamentary treshold (ambang batas parlemen) di Pileg 2024," ucapnya.
Sebelumnya, Partai Gelora resmi mendapatkan surat keputusan (SK) dari Kementerian Hukum dan HAM sebagai badan hukum partai politik pada Selasa (19/5).
Partai ini didirikan oleh sejumlah pentolan PKS, yaitu Anis Matta, Fahri Hamzah, dan Mahfudz Siddik, Ahmad Riyaldi, dan Triwisaksana.