Ilustrasi/int
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Proyek pembangunan Kilang II Pertamina Dumai senilai 1,5 Miliar USD akhirnya menemui titik terang. PT Pertamina bekerja sama dengan PT Nindya Karya berhasil menggandeng perusahaan konsorsium DH Global Holdings Co asal Korea Selatan untuk pembangunan mega proyek itu.
Sejak ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, proyek pembangunan Kilang II Pertamina Dumai diyakini dapat meningkatkan kapasitas produksi minyak dan bahan bakar minyak dalam negeri. Sehingga akan mengurangi ketergantungan impor minyak Indonesia dan diharapkan mampu mengatasi defisit transaksi berjalan ke depannya.
Pada Kamis 21 Mei 2020 PT Pertamina, PT Nindya Karya, dan perusahaan konsorsium DH Global Holdings Co asal Korea Selatan melakukan penandatanganan nota kesepahaman secara virtual. Penandatanganan itu bertujuan mengkaji peluang bisnis, hubungan kerja sama, dan pelaksanaan kegiatan bersama dalam industri minyak dan gas di Indonesia, secara khusus pada kegiatan Refinery Development Master Plan (RDMP) Unit Pengolahan II Dumai.
“Kami ucapkan terima kasih kepada para pihak yang mewujudkan inisiatif ini, dari Pertamina, Nindya Karya, dan konsorsium Korea Selatan. Ini merupakan buah dari inisiatif yang kita bangun bersama sejak tahun lalu," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, melalui siaran persnya kepada CAKAPLAH.com, Kamis (21/5/2020) di Jakarta.
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh perwakilan setiap perusahaan yaitu Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang, Direktur Utama Nindya Karya Haedar Karim, dan konsorsium Korea diwakili oleh Chairman DH Global Holdings Co Ltd Jung Sam Seung. Disaksikan pula oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Bahlil menyampaikan, inisiatif kerja sama ini diprakarsai saat kunjungannya ke Korea Selatan pada akhir 2019. Seusai kunjungan, Kepala BKPM berusaha menggabungkan ketiga pihak agar terjadi kesepakatan dalam pengelolaan proyek.
Proyek RDMP Unit Pengolahan Kilang II Dumai dianggap penting karena merupakan salah satu dari beberapa RDMP prioritas PT Pertamina.
BKPM mendorong terciptanya kemitraan strategis antara perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dalam menjalankan proyek tersebut.
“Pemerintah akan hadir bersama Pertamina membantu memfasilitasi dan memastikan proyek dapat berjalan aman. Kami akan libatkan juga pengusaha nasional yang ada di daerah sehingga terjadi kolaborasi," jelas Bahlil.
Penulis | : | CK7 |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Riau, Kota Dumai |