Ilustrasi/int
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Juru Bicara Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Provinsi Riau, dr Indra Yovi, prihatin masih ada masyarakat Riau berstigma negatif terhadap keluarga dan pasien positif Covid-19. Baik yang dinyatakan sudah sembuh maupun yang meninggal dunia.
Berdasarkan pengakuan keluarga pasien Covid-19 yang meninggal dunia beberapa waktu lalu kepada Yovi, mereka mengaku masih "dibully" di tempat mereka tinggal dan berkerja.
"Saya mendapat telepon dari keluarga pasien Covid-19 yang sudah meninggal. Ternyata mereka masih merasa stigma dalam tanda kutip dibully oleh warga dimana mereka tinggal," kata Indra Yovi, Senin (25/5/2020).
Menurutnya hal tersebut sebenarnya tidak boleh terjadi. Karena siapapun berisiko terdampak Covid-19 selama tidak mematuhi protokol kesehatan.
"Artinya kalau kita membully seseorang yang terkena Covid-19, apalagi orang itu sudah meninggal dan keluarga yang ditinggalkan dilanda kesedihan kemudian dibully, itu menurut saya termasuk perbuatan yang jahat," ungkapnya kesal.
"Kita cukup menjaga, tapi jangan sampai berstigma negatif atau membully tidak boleh. Kondisi ini bisa diperbaiki oleh perangkat RT/RW agar tidak terjadi berulang-ulang ditengah masyarakat kita," cakapnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |