BANGKINANG (CAKAPLAH) - Bupati Kampar bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kampar menyepakati bahwa masyarakat tetap dibolehkan melakukan tradisi ziarah kubur pada Hari Raya Enam (Aghi Ayo Onam).
Perayaan Hari Raya Enam (Aghi Ayo Onam) selalu menjadi tradisi masyarakat di Kecamatan Bangkinang sekitarnya setelah pelaksanaan ibadah puasa sunnah selama enam hari di bulan Syawal.
Perayaan tersebut diizinkan namun dengan catatan bahwa ziarah kubur dilaksanakan dengan protokol kesehatan dan tanpa adanya acara perayaan yang membuat kerumunan.
Hal itu disepakati dalam rapat evaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ruang rapat lantai 3 kantor Bupati Kampar, Jum'at (29/5/2020) yang dipimpin Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto.
Rapat ini dipandu Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar H Yusri. Terlihat hadir juga Kapolres Kampar AKBP Mohammad Kholid, Ketua Pengadilan Negeri Bangkinang Riska Widiana, Pasi Log Kodim 0313/KPR Kapten Lilik, Kasi Intel Kejari Kampar Silvanus Manulang dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Kampar.
Dalam rapat ini Catur mempersilakan masyarakat melakukan kegiatan ziarah kubur yang sudah menjadi tradisi dalam pelaksanaan Hari Raya Enam atau Aghi Ayo Onam. Namun dengan catatan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Namun yang perlu diingat bahwa masyarakat tidak diperkenankan membuat acara perayaannya yang membuat masyarakat berkumpul dalam jumlah yang banyak seperti adanya acara makan bersama.
"Kami mengimbau masyarakat tetap pakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan atur jarak," ujar mantan anggota DPRD Kabupaten Kampar dari Partai Golkar dua periode itu.
Bupati Kampar menambahkan, protokol kesehatan tetap harus diterapkan karena dikhawatirkan akan menciptakan penularan Covid-19 yang baru. "Kita tidak tahu masyarakat yang datang dari luar daerah apakah akan membawa penularan baru Covid-19," ulasnya.
Meski masuk dalam masa new normal atau penataan kehidupan baru, namun ia mengingatkan masyarakat agar melakukan peningkatan dalam pendisiplinan termasuk tidak membuat kerumunan dan tetap menjaga jarak. Jika selama PSBB sudah disiplin maka bupati mengharapkan kedisplinannya lebih ditingkatkan lagi.
Sementara itu Sekda Kampar H Yusri yang memandu jalannya rapat menyampaikan, Hari Raya Enam tahun ini tidak akan dihadiri oleh pemerintah.
Ia mengimbau agar masyarakat agar menjalankan protokol kesehatan di tempat pemakaman dengan menyiagakan alat cek suhu tubuh. Ia juga menyampaikan ke camat yang di daerahnya melaksanakan tradisi Hari Raya Enam untuk mengingatkan masyarakat agar tidak semua pemakaman dikunjungi.
"Saya tak ingin perkembangan baru Covid. Silakan disikapi dengan arif. Di jalan jangan ada yang ngumpul. Pelaksanaan ziarah makam per suku saja," kata Yusri.
Sekda juga menegaskan agar para penziarah mencuci tangan, menggunakan masker. Jika tidak ditaati maka jangan diizinkan mengikuti tradisi ziarah kubur.
Sementara itu Kapolres Kampar AKBP Mohammad Kholid juga sependapat dengan Bupati Kampar bahwa untuk menyampaikan bahwa untuk prosesi acara adat yang mengumpukkan orang banyak ditiadakan. "Tapi kalau ziarah ke makam orang tuanya monggo," kata Kapolres.
"Kalau mau ke kuburan, mau ziarah ya monggo tapi sesuai protokol kesehatan. Ziarahnya masing-masing, jangan bergerombol. Adat ini bukan cuma orang Kampar saja yang tahu tapi orang Riau tahu. Itu tolong disampaikan bahwa acara itu tidak ada. Kalau orang Bangkinang silakan," katanya.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Kampar |