PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau mencatat capaian peserta Keluarga Berencana (KB) baru sampai dengan bulan April 2020 di Provinsi Riau masih rendah.
Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Sri Wahyuni dalam Radalgram Data Bulan April 2020 yang digelar melalui Webex Meeting, Selasa (2/6/2020). Ia mengatakan adapun jumlahnya hanya 40.458 atau sekitar 19,6 persen untuk seluruh metode kontrasepsi.
"Rendahnya capaian tersebut disebabkan pandemi Covid-19 yang mewabah di Bumi Lancang Kuning," ujar Sri Wahyuni, Selasa (2/6/2020).
Dijelaskan Sri Wahyuni, capaian itu, untuk Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) sebesar 5.708 atau sekitar 36,3 persen, sedangkan untuk non MKJP dengan capaian 34.750 atau 18,2 persen.
"Seharusnya seluruh capaian itu sudah berada di angka 33,3 persen. Itu semua memang akibat pandemi Covid 19," ujarnya.
Diakui, menurunnya angka partisipasi program keluarga berencana (KB) selama masa pandemi covid-19 akan berpengaruh buruk pada capaian bonus demografi.
"Jika kondisi ini berjalan cukup lama, maka angka kelahiran akan meningkat dan pada akhirnya akan mengganggu pencapaian bonus demografi," jelasnya.
"Meningkatnya angka kelahiran berpotensi memperbanyak penduduk non produktif," tukasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |