Ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Nilai ekspor Riau pada April 2020 mencapai US$ 921.01 miliar. Angka menunjukkan penurunan sebesar 12,50 persen dibanding ekspor Maret 2020 sebesar US$ 1.05 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Misfaruddin mengatakan, penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor non migas sebesar 12,78 persen, meskipun ekspor migas mengalami kenaikan sebesar 1,93 persen.
"Ekspor non migas dari US$ 1.03 miliar pada Maret 2020 turun menjadi US$ 899.95 juta pada bulan April 2020. Sedangkan ekspor migas dari US$ 20.66 juta pada bulan Maret 2020 naik menjadi US$ 21.06 juta pada April 2020," ujar Misfaruddin, Kamis (5/6/2020).
Ia menjelaskan, dari 10 golongan barang ekspor non migas terbesar bulan April 2020 dibanding Maret 2020, penurunan terbesar terjadi pada Lemak dan Minyak Hewan/Nabati sebesar US$ 95.99 juta, Kertas dan Karton US$ 19.04 juta, Berbagai Produk Kimia US$ 6.55 juta, dan Bubur Kayu (Pulp) US$ 5.00 juta.
"Sedangkan yang mengalami kenaikan hanya terjadi pada berbagai makanan olahan yaitu sebesar US$ 2.48 juta," cakapnya.
Sementara itu, lanjut Misfaruddin, selama Januari-April 2020, nilai ekspor Riau mengalami kenaikan sebesar 7,88 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh naiknya ekspor non migas sebesar 11,87 persen, meskipun ekspor migas turun sebesar 53,12 persen.
"Penurunan ekspor Migas disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 100,00 persen, meskipun ekspor industri pengolahan hasil minyak naik sebesar 5,10 persen," terangnya.
Selama Januari-April 2020, ekspor 10 golongan barang utama non migas memberikan kontribusi sebesar 98,67 persen terhadap total ekspor non migas.
"Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama non migas tersebut mengalami kenaikan sebesar 11,65 persen terhadap periode yang sama tahun 2019," ujarnya.