PEKANBARU (CAKAPLAH) - Eks venue polo air yang berada di kolam renang kalinjuhang kompleks Masjid Annur Pekanbaru dalam kondisi mengenaskan membuat kalangan DPRD Riau, geram. Ia berharap, venue polo air itu diserahkan pengelolaanya kepada ahlinya.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Riau, M Adil mengatakan, pihaknya bakal menggelar rapat internal pekan depan. Salah satu agendanya akan memanggil SKPD yang menjadi mitra komisi E dan mempertanyakan kasus eks venue polo airnya.
"Hari Senin kami akan rapat internal pengenalan anggota komisi E yang baru, sekaligus memanggil SKPD dan termasuk untuk membahas eks venue yang terbengkalai tersebut," ungkap M Adil, Kamis (18/5/2017)
Ia menegaskan bahwa venue tersebut merupakan aset daerah dan UPT yang bersangkutan harus bertanggung jawab.
"Itu aset daerah, kalau hancur begitu dan gak bisa ngurus (dinas terkait) tak perlu duduk situ, di beri tugas, di kasi gaji, kalau gak bisa ngurus ganti saja," tegasnya
Politisi partai hanura ini melanjutkan, sangat menyayangkan jika eks venue tersebut diberikan hak pengelolaannya kepada pengelola Masjid Annur yang notabene tidak ada urusan untuk mengurus hal tersebut.
"Kita akan panggil, kita akan tanya kerjanya apa selama ini, kalau dilimpahkan ke Annur dan gak bisa, ya udah (Pengelola,red) Annur ngurusin Masjid saja, pokoknya nanti kita panggil dan kita cari solusinya," tutupnya
Sebelumnya diberitakan, kondisi eks venue polo air di kolam renang kalinjuhang sangat mengenaskan. Selain poran-poranda akibat kerusakan, sampah juga memenuhi kolam renang yang dulu di kelola BUMD milik Pemko Pekanbaru itu.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau Doni Aprialdi ikut angkat bicara mengenai kondisi kolam renang eks venue polo air PON XIX 2012 itu. Menurutnya, kolam renang tersebut sudah diserahkan kepada Badan Pengelola Masjid Raya Annur Pekanbaru yang berada satu komplek dengan eks venue PON tersebut.
"Kalau tidak salah kolam kalinjuhang itu sudah diserahkan pengelolaannya kepada pengelola Masjid Annur. Kita (Dispora) sampai saat masih menunggu saja, kalau disuruh kelola maka akan kita ambil alih," ujar Doni.
Doni mengaku tidak tahu persis tekhnis penyerahan kolam itu. Namun Ia berharap kolam tersebut bisa diserahkan ke Dispora Riau agar keberadaannya tidak mubazir dan bisa dimanfaatkan.
"Kalau diserahkan ke Dispora tentu akan kita manfaatkan. Nanti akan kita jadikan kolam renang syariah. Ini nanti khusus kaum hawa saja yang berenang disana, termasuk anak-anak. Karena ini berada di komplek masjid raya annur, yang berenang disana tak boleh bercampur (laki dan perempuan)," tutur Doni, Rabu (17/5/2017).