
![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Riau pada bulan April 2020 mencapai US$ 142.22 juta atau mengalami kenaikan sebesar 31,02 persen dibanding nilai impor Maret 2020 yang mencapai US$ 108.55 juta.
"Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya impor non migas sebesar 50,41 persen, sedangkan impor migas mengalami penurunan sebesar 72,40 persen," ujar Kepala BPS Riau Misfaruddin, Minggu (7/6/2020).
Ia menyampaikan kenaikan impor non migas April 2020 terhadap bulan sebelumnya terjadi pada enam golongan barang, yang terbesar antara lain Mesin-mesin/Pesawat Mekanik sebesar US$ 26.41 juta, Pupuk sebesar US$ 9.34 juta, dan Mesin/Peralatan Listrik sebesar US$ 4.74 juta.
"Sedangkan penurunan impor non migas terjadi pada empat golongan barang, yang terbesar yaitu Kayu, Barang dari Kayu sebesar US$ 1.73 juta, Kertas dan Karton sebesar US$ 1.71 juta, dan Bahan Kimia Organik sebesar US$ 1.41 juta," Cakapnya.
Sementara itu, selama Januari-April 2020, nilai impor Riau mencapai US$ 469.03 juta atau mengalami penurunan sebesar 4,28 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang besarnya US$ 490.00 juta.
"Penurunan impor ini disebabkan oleh turunnya impor migas dan impor migas masing-masing sebesar 8,17 persen dan sebesar 3,73 persen," ucapnya.
Impor non migas selama Januari-April 2020 didominasi oleh Mesin-mesin/Pesawat Mekanik US$ 109.74 juta (26,51 persen), kemudian Pupuk sebesar US$ 91.55 juta (22,12 persen), Bubur Kayu (Pulp) US$ 29.76 juta (7,19 persen), serta Bahan Kimia Anorganik US$ 23.42 juta (5,66 persen) dengan kontribusi keempatnya mencapai 61,48 persen.
"Secara keseluruhan, impor 10 golongan barang utama non migas pada periode Januari-April 2020 memberikan kontribusi sebesar 83,47 persen terhadap total impor non migas Riau," terangnya.
"Sementara itu, kontribusi impor non migas di luar 10 golongan barang utama sebesar 16,53 persen," imbuhnya.











































01
02
03
04
05


