M Adil
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sistem kampanye secara virtual di tengah pandemi Covid-19 dinilai merupakan suatu hal yang menyulitkan, terlebih bagi calon-calon baru yang mengikuti kontestasi Pilkada. Namun berbeda dengan calon petahana yang dinilai diuntungkan karena sudah dikenal khalayak ramai.
Hal ini dikatakan bakal calon Bupati Kepulauan Meranti, M Adil. Politisi PKB ini menilai, bahwa kampanye yang dilakukan secara virtual maupun kampanye yang dibatasi sesuai dengan kebijakan pemerintah yakni 20 orang tiap tatap muka menyulitkan dan dirasa tidak optimal.
"Memang kalau kampanye virtual dan dibatasi itu agak menyulitkan. Karena masyarakat kurang mendapat pelajaran. Kampanye yang baik itu kalau dengan sistem terbuka. Sebab jika dilakukan sistem virtual masyarakat tak tahu banyak tentang program yang akan disampaikan calon kepala daerah," kata M Adil kepada CAKAPLAH.COM, Jumat (12/6/2020).
Adil sendiri mengaku saat ini sedang dalam tahap penjajakan untuk mencari pasangan dan koalisi. Ia juga mengaku dalam waktu dekat akan segera mengekspos calon pasangannya untuk maju pada Pilkada Meranti.
Sementara itu Wakil Ketua Pemenangan Pemilu DPD I Partai Golkar Riau, Ikhsan mengatakan, pihaknya menilai momen pilkada tahun ini sangat menantang bagi calon kepala daerah.
Ditengah adanya kebijakan kampanye virtual, Cakada maupun partai politik harus cermat menggunakan waktu yang ada. Karena kampanye secara virtual bagi calon baru harus ditambah dengan ekstra kerja keras agar kampanye tersebut berhasil menggaet hati masyarakat.
"Yang dihadapi itu petahana, sosok yang tentu sudah dikenal luas di wilayah itu. Sedangkan waktu untuk mengenalkan diri bagi cakada penantang boleh disebut terbatas, apalagi dengan kampanye yang dibatasi dan ada kampanye virtual. Itu sebabnya waktu yang tersedia perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin, terkhusus bagi kami yang mayoritas melawan petahana, dan Golkar juga sedang mempersiapkan strategi," kata Ikhsan.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik |