ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Januari hingga April tahun 2020, impor non migas Riau dari Tiongkok mencapai US$ 75.01 juta atau tercatat penyumbang 18,12 persen dari sepuluh negara terbesar impor daerah ini.
Hal ini menjadikan Tiongkok sebagai negara pemasok impor Non Migas terbesar ke Riau.
Hal ini disampaikan oleh kepala BPS Riau Misfaruddin Sabtu (12/6/2020).
Ia mengatakan negara selanjutnya yang menjadi pengimpor barang non migas terbesar ke Riau adalah Kanada US$ 66.14 juta (15,98 persen), Malaysia US$ 39.88 juta (9,64 persen), dan Singapura US$ 26.13 juta (6,31 persen).
"Adapun kontribusi keempatnya mencapai 50,05 persen terhadap keseluruhan impor non migas," ujar Misfaruddin.
Ia menjelaskan dari 10 negara utama pemasok barang impor non migas ke Riau pada bulan April 2020, sebanyak 9 negara mengalami kenaikan, dan 1 negara mengalami penurunan.
"Kenaikan impor terbesar terjadi dari Negara Tiongkok US$ 11.90 juta, Korea Selatan US$ 8.52 juta, Kanada US$ 6.70 juta, Perancis US$ 3.78 juta, dan Jerman US$ 1.86 juta," Cakapnya.
"Sedangkan penurunan impor hanya terjadi dari Negara Malaysia yaitu sebesar US$ 4.53 juta," imbuhnya.
Dilihat dari perkembangan impor non migas dari sepuluh negara utama selama periode Januari-April 2020 terhadap periode yang sama tahun 2019, naik sebesar 3,10 persen.
Sebagai informasi adapun 10 negara utama pemasok barang impor non migas ke Riau adalah Kanada, Tiongkok, Malaysia, Vietnam, Singapura, Thailand, Australia, Jerman, Saudi Arabia dan Amerika Serikat.