PELALAWAN (CAKAPLAH) - Reflita yang merupakan salah seorang dari orang tua 11 warga Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan yang dikarantina di GOR Tengku Pangeran Pangkalan Kerinci tak kuasa membendung air matanya. Hal tersebut menyusul hasil swab kesebelas warga ini menunjukkan negatif Covid-19 dan dibolehkan pulang, Sabtu (13/6/2020) sore.
Air mata mantan anggota DPRD Kabupaten Pelalawan, Riau, ini keluar manakala ia diberikan kesempatan menyampaikan kata sambutan oleh Kadiskes Pelalawan, Asril, M.Kes saat melepas kepulangan 11 warga Ukui tersebut ke rumah masing-masing.
Pada kesempatan itu ia mengakui mendukung anjuran pemerintah terhadap pandemi Covid-19 yang melanda Kabupaten Pelalawan. Hanya ia sedikit kesal kurang sampainya sosialisasi kepada masyarakat. Terutama menyangkut Rapid test yang dilakukan tim medis kepada masyarakat kecamatan Ukui.
"Kita mendukung pemerintah akan tetapi sosialisasinya kurang sampai, apalagi setelah Rapid test di Ukui, 11 warga kita dikarantina," bebernya.
Efek yang terjadi ketika 11 warga dikarantina menakutkan sekali bagi masyarakat Ukui. Aktivitas pasar-pasar di Ukui kata dia sangat terganggu.
"Meskipun demikian kami ucapkan terima kasih kepada para medis yang telah merawat warga kami selama karantina," paparnya.
Sementara itu, Kadiskes Pelalawan Asril M.Kes mengungkapkan 11 warga dari Ukui dikaratina di GOR terhitung sejak Rabu 9 Juni 2020. Kesebelas warga ini dikarantina, kata Asril, adalah karena hasil rapid test menunjukkan reaktif.
"Kan, selama tahapan New Normal kita lakukan rapid test secara acak di berbagai kecamatan, sesuai dengan populasi penduduk dan jumlah PDP. Dan di Ukui, tim medis melakukan rapid test di berbagai tempat, 11 orang hasil rapid testnya, reaktif dan kita dorong untuk dikarantina di GOR," terang Asril.
Selama dikarantina, kesebelas warga ini mendapatkan pelayanan terbaik. Hingga Kamis diambil swab, dan Sabtu hasil swabnya keluar dengan hasil negatif.
Penulis | : | Febri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kabupaten Pelalawan |