Kompol Seno Ariadi. FOTO : Guntur
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Peredaran gelap narkotika dari berbagai jenis Kota Pekanbaru dalam beberapa tahun terakhir sangat mengkhawatirkan. Tak hanya orang dewasa, kasus narkotika juga sudah mulai merambah hingga kepada anak-anak yang masih duduk dibangku sekolah.
Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Penindakan Badan Narkotika Kota (BNK) Pekanbaru Kompol Seno Ariadi kepada CAKAPLAH.com, Jumat (19/5/2017) di kantornya.
Menurutnya, tingginya kasus peredaran narkotika di masyarakat Pekanbaru, dapat dilihat dari jumlah tahanan ataupun narapida di Rutan Kelas II B Sialang Bungkuk serta Lapas Kelas II A Pekanbaru yang sebagian besar merupakan terpidana kasus narkotika.
"Peredaran gelap narkotika di Pekanbaru memang cukup tinggi. Bisa kita lihat dari napi di rutan sialang bungkuk dan lapas Pekanbaru sebagian besar adalah merupakan tahanan kasus narkotika,"tegasnya.
Oleh sebab itu sambung Seno, BNK bersama dengan instansi terkait terus melakukan razia ataupun sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya dan ancaman hukuman bagi pemakai, pengedar dan bandar narkotika ini.
"Saya kira kasus narkotika di Pekanbaru cukup mengkhawatirkan, makanya kita selalu melakukan razia dan melakukan upaya pencegahan kesejumlah lokasi di pekanbaru," ujarnya.
Jelang Bulan Ramadhan ini tambah Seno, BNK akan terus mengintensifkan razia kesejumlah tempat di Pekanbaru. " Jadi razia yang kita lakukan ini untuk menciptkan kondisi aman kondusif jelang bulan ramadhan dan mencegah peredarannya," pungkas Seno lagi.
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pekanbaru menggelar razia pengguna narkoba di perumahan jondul lama Jalan Bambu Kuning, Kamis (18/5/2017).
Dari razia ini, BNN yang dibantu satpol PP Pekanbaru ini, langsung memeriksa dan melakukan tes urine warga jondul dan penghuni panti pijat dikawasan tersebut.
Kedatangan petugas BNN dan Satpol PP ini mengejutkan warga jondul. Alhasil, dari belasan yang di tes urine, Delapan orang dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba dan metamfetamin.
" Dalam operasi Bersinar (Berantas Sindikat Narkoba) bersama Satpol PP tadi, kita menemukan empat warga jondul baru positif mengkonsumsi metamfetamin dan empat lagi di jondul lama juga positif, " ungkap Kasi Pemberantasan BNN Pekanbaru, Kompol Seno Ariadi kepada CAKAPLAH.com.
Delapan warga yang positif mengkonsumsi barang terlarang itu, terdiri dari empat pria dan empat wanita.
Usai menggelar tes urine, warga yang dinyatakan positif konsumsi metamfetamin langsung digelandang ke kantor BNN Pekanbaru. "Mereka kita amankan ke kantor untuk dilakukan pemeriksaan, "tandasnya.
- See more at: http://www.cakaplah.com/berita/baca/2017/05/18/bnn-razia-jondul-delapan-orang-dinyatakan-positif-narkoba/#sthash.er1KDnKu.dpufSebelumnya diberitakan, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pekanbaru menggelar razia pengguna narkoba di perumahan jondul lama Jalan Bambu Kuning, Kamis (18/5/2017).
Dari razia ini, BNN yang dibantu satpol PP Pekanbaru ini, langsung memeriksa dan melakukan tes urine warga jondul dan penghuni panti pijat dikawasan tersebut.
Kedatangan petugas BNN dan Satpol PP ini mengejutkan warga jondul. Alhasil, dari belasan yang di tes urine, Delapan orang dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba dan metamfetamin.
" Dalam operasi Bersinar (Berantas Sindikat Narkoba) bersama Satpol PP tadi, kita menemukan empat warga jondul baru positif mengkonsumsi metamfetamin dan empat lagi di jondul lama juga positif, " ungkap Kasi Pemberantasan BNN Pekanbaru, Kompol Seno Ariadi kepada CAKAPLAH.com.
Delapan warga yang positif mengkonsumsi barang terlarang itu, terdiri dari empat pria dan empat wanita.
Usai menggelar tes urine, warga yang dinyatakan positif konsumsi metamfetamin langsung digelandang ke kantor BNN Pekanbaru. "Mereka kita amankan ke kantor untuk dilakukan pemeriksaan, "tandasnya.
Editor | : | Hadi |
Kategori | : | Kota Pekanbaru, Riau, Hukum |