JAKARTA (CAKAPLAH) - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) untuk keenam kalinya sejak tahun 2015 kembali meraih peringkat pertama di Indonesia Most Valuable Brand 2020 atau perusahaan paling bernilai di Indonesia yang dirilis Brand Finance.
Penghargaan peringkat pertama itu diberikan sebagai dinilai wujud komitmen dalam berinovasi dan terus meningkatkan nilai perusahaan yang dilakukan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk selama ini.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan Telkom memandang bahwa nilai merek yang tinggi tidak diperoleh hanya dengan upaya membangun merek semata. Namun Telkom fokus pada peningkatan kualitas layanan prima yang dirasakan oleh pelanggan serta peningkatan kinerja bisnis perusahaan.
“Nilai merek merupakan tolak ukur persepsi pelanggan, investor serta stakeholder lainnya terhadap kualitas layanan yang dirasakan pelanggan dan performansi perusahaan. Dengan kualitas layanan yang baik dan performansi bisnis yang cemerlang, maka nilai merek perusahaan tentunya juga akan meningkat,” kata Ririek kepada CAKAPLAH.com, Kamis (18/06/2020) di Jakarta.
Indonesia’s Most Valuable Brand 2020 merupakan pemeringkatan 100 merek perusahaan yang dilaksanakan secara tahunan oleh lembaga riset independen internasional Brand Finance bekerja sama dengan Majalah SWA. Pemeringkatan brand value dilakukan dengan memperhitungkan brand strength index, brand royalty rate, dan brand revenue. Selain itu yang diperhatikan dalam penilaian ini mencakup corporate brand dan product brand.
Hasil riset dan penilaian yang dilakukan Brand Finance tersebut juga mencatat, besaran nilai merek (Brand Value/BV) Telkom berdasarkan data kinerja bisnis tahun 2019 adalah USD 4,76 miliar, atau naik 3% dibandingkan besaran BV tahun sebelumnya, USD 4,61 miliar.
Adapun proporsi nilai merek terhadap nilai enterprise (Enterprise Value) Telkom sebesar 14%. Adapun besaran Enterprise Value Telkom mencapai USD 33,93 miliar dengan Brand Rating Triple A (AAA). Selain mengalami peningkatan pada indikator BV, merek BUMN yang listing di bursa New York ini juga mengalami kenaikan dari indikator Brand Strength Index (BSI) dibandingkan tahun sebelumnya, yakni kenaikan sebesar 2% dengan pencapaian skor BSI 87,45 atau naik dari sebelumnya sebesar 85,54.
Dikatakan Ririek, Telkom tengah bertransformasi dan memperkuat posisi sebagai perusahaan telekomunikasi digital. Hal tersebut diharapkan menjadi kekuatan bagi Telkom ke depan sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik demi meningkatkan kepercayaan dan kesetiaan pelanggan serta stakeholders lainnya.
Meski tantangan menghadang ada sejumlah peluang yang muncul, untuk itu Telkom terus memperkuat kapabilitas bisnis digital melalui pertumbuhan pendapatan bisnis digital yang menjadi kontributor utama pendapatan perusahaan serta didukung oleh investasi pada infrastruktur broadband yang berkelanjutan.
Menurut Ririek, hal ini juga merupakan upaya Telkom untuk membangun dan meningkatkan merek perusahaan secara kontinyu.
"Telkom saat ini tengah bertransformasi dan memperkuat posisi sebagai perusahaan telekomunikasi digital. Hal ini diharapkan menjadi kekuatan bagi Telkom ke depan nya," jelasnya.