ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kuota Rumah Layak Huni (RLH) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berkurang 50 persen lebih akibat pademi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Dari kuota 2.374 unit tinggal 855 unit.
Informasi ini disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR dan PKPP) Riau, M Taufiq OH kepada CAKAPLAH.com, Kamis (18/6/2020).
"Jadi setelah validasi data dan pergeseran anggaran Covid-19, program RLH tinggal 855 unit atau tidak sampai 50 persen dari kuota 2.374 unit," kata mantan Kepala Dinas Perhubungan Riau ini.
Lebih lanjut Taufiq menjelaskan, pengurangan kuota tidak sepenuhnya karena pergeseran anggaran Covid-19. Tapi lebih banyak karena data di lapangan tidak cocok dengan usulan.
"Kan by name by address. Jadi setelah divalidasi data, banyak yang tidak memenuhi syarat. Ada juga yang sudah menerima bantuan dari program lain," terangnya.
Dia mengatakan saat ini proses pembentukan kelompak masyarakat (Pokmas) yang akan mengelola anggaran RLH oleh kepala desa. Karena RLH ini dikerjakan secara swakelola, dari masyarakat untuk masyarakat.
"Kita targetkan Agustus sudah teken kontrak dengan Pokmas. Kemudian anggaran kita salurkan melalui tiga tahap, 40 persen, 30 persen dan 30 persen. Tahap pertama setelah kontrak, kemudian tahap kedua disalurkan jika kondisi fisik bangunan sudah mencapai 30 persen, ketiga ketika bangunan sudah 60 persen," cakapnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |