Roni Pasla
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Akhir bulan Juni ini Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT ingin mengganti Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru yang kini dijabat oleh M Noer MBS.
Dan saat ini M Noer sendiri tengah mengajukan Widyaiswara. Kepada media M Noer sempat melontarkan pernyataan jika Ia diganti sebelum proses Widyaiswara keluar maka sama saja Ia dicopot dan terkesan dianiaya.
Terkait hal itu anggota DPRD Kota Pekanbaru mengatakan semestinya Sekda M Noer mengurus Widyaiswara jauh-jauh hari.
"Karena dia (M Noer) tahu kalau mau pensiun, seharusnya dia mengurusnya dari jauh-jauh hari. Karena mengurus Widyaiswara ini bukan sehari atau dua hari," cakap anggota DPRD Kota Pekanbaru, Roni Pasla, Jumat (19/06/2020).
"Jangan sampai ada yang merasa dianiaya, karena kalau Sekda merasa dianiaya kasihan juga. Sekda pun seharusnya sudah dari jauh hari mengurus ini (Widyaiswara)," tambahnya.
Lanjut politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini, kendati demikian dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Walikota Pekanbaru untuk mengganti posisi M Noer karena kewenangan sepenuhnya ada di tangan walikota.
"Walikota maupun Sekda harus legowo, jangan sampai menjadi tontonan masyarakat," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekda yang sekarang dijabat M Noer MBS sedang mengajukan widyaiswara. "Sekarang (pengajuan widyaiswara) sedang proses di Provinsi (Pemprov Riau). Jadi kita memang sudah menyampaikan juga. Kita bekerja tetap profesional. Selagi kita megang jabatan, kita tetap maksimal. Kita memang ingin memberikan yang terbaik sesuai dengan tanggung jawab kita," kata M Noer MBS, Kamis (18/6/2020) kemarin.
Kata M Noer, Pemprov Riau dalam hal ini gubernur, sudah menyampaikan bahwa proses widyaiswara, untuk mendapatkan Widyaiswara itu harus posisi dalam memegang jabatan. Kalau proses ini nanti tidak memegang jabatan tidak bisa inpassingnya. Artinya, masuk ke kategori pensiun.
"Itu juga sudah kita sampaikan ke pak wali. Mohon izin pak kami sedang mengusulkan dan sedang ditunggu. Serahterimanya (jabatan sekda) sampai widyaiswara keluar," kata dia.
M Noer MBS juga menyebut, jika nanti ditunjuk Pelaksana tugas sebelum widyaiswara keluar, sama saja ada pencopotan jabatan Sekda. Hal itu, tidak diinginkan M Noer MBS lantaran terkesan dianiaya.
"Tapi kalau diinikan sebelum widyaiswara keluar. Ke Gubernur percuma diurus. Karena sama dengan mencopotkan. Tentu itu kita tidak mau. Itu namanya dianiaya. Kita berharap tidak dianiaya. Karena kalau orang yang dianiaya, siapa pun. Cacing pun dianiaya, doanya tentu tidak baik. Kita berharap tidak seperti itu. Namun, keputusan tetap di eksekutor," paparnya. (Parlementaria)
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |