PEKANBARU (CAKAPLAH) - Karena sudah kerja dan tak digaji, beberapa perwakilan karyawan PT Sayap Mas Abadi (SMA)/Sumatera Musi Persada (SMP) mendatangi kantor perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembersihan lahan tersebut, Senin (22/6/2020) di Jalan Lili Pekanbaru.
Yang datang memang tak banyak, hanya sekitar 5 orang saja. Selebihnya mengaku tak punya ongkos untuk datang ke Pekanbaru. Karena memang jumlah karyawan yang hingga kini belum dibayarkan gajinya oleh perusahaan ini lumayan banyak dan tersebar di berbagai wilayah.
Salah seorang perwakilan karyawan tersebut Pak Uban mengatakan jika tunggakan gaji yang belum dibayarkan perusahaan mencapai Rp18 juta. Sebenarnya totalnya Rp21 juta, namun Rp3 juta sudah dikirim ke rekening miliknya jelang lebaran lalu.
"Saya sudah bertanya dengan semua orang di kantor ini. Tapi tak ada yang respon. Telepon WhatsApp tidak pernah dibalas. Kita tidak minta aneh-aneh, hanya hak kita dibayarkan," ujar Pak Uban kepada CAKAPLAH.COM, Senin (22/6/2020).
Ia mengatakan dirinya sudah bergabung dengan perusahaan ini sejak tahun 2014. Pernah dikirim ke Basrah, ke Logas, Lubuk Jambi, Palembang hingga yang terakhir di Kalimantan Timur.
"Dan sekarang ini yang bermasalah. Gaji malah tidak dibayar," ungkapnya.
Hal senada disampaikan Halomoan, pria yang jauh jauh datang dari Medan ini juga mengungkapkan kekecewaannya karena dia hanya diberikan janji perusahaan. Padahal dirinya sudah tidak punya biaya lagi. Dan saat berangkat dari Medan ke Riau inipun harus pinjam sana sini.
"Gaji saya sudah empat bulan tidak dibayar. Saya minta hak kami. Jangan peras hasil keringat kami," ucapnya.
Sementara Saldi, karyawan yang belum lama ini pulang dari Kutai Barat Kalimatan Timur dan sempat terkatung berbulan-bulan juga belum mendapat hak dari perusahaan. Warga Sungai Pagar Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar, Riau mengaku tidak bisa berbuat banyak menghadapi perusahaan.
"Kami lama terkatung-katung di sana, namun akhirnya bisa pulang. Saya ingin sekali ke kantor saya menuntut hak kami, tapi tidak ada biaya ke kantor. Rombongan kami yang dari Riau dan Sumatera Utara yang tidak digaji 31 orang. Di sana ada beberapa kelompok pekerja. Sebagian belum bisa pulang," ucap Saldi saat dihubungi melalui telpon selulernya.
Juru bicara dari perusahaan PT Sumatera Musi Persada/Sayap Mas Abadi Ferry mengakui kalau perusahaan belum membayarkan gaji. Namun dia mengatakan akan membayar hak para pekerja secepat mungkin.
"Kalau masalah gaji, bukan tidak dibayar, tapi belum dibayar sepenuhnya. Ini karena kondisi keuangan perusahaan. Tapi kita akan usahakan secepatnya membayar gaji mereka," tukasnya.
Sebagai informasi, PT Sayap Mas Abadi/Sumatera Musi Persada saat ini mempekerjakan ratusan karyawan di Kalimantan Timur untuk membuka lahan. Mereka berasal dari berbagai provinsi dan sebagian besar belum dibayar gaji bahkan sebagian lain masih terkatung katung di lokasi karena tidak bisa pulang karena tidak ada biaya.