PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi, prajurit TNI yang gugur dalam tugas di merupawan warga Riau. Saat ini rumah duka di Jalan Garuda Sakti KM 6, Tapung, Kabupaten Kampar sudah didatangi sejumlah pelayat dan rekan-rekannya sesama anggota TNI.
Tak hanya itu, sejumlah papan bunga juga sudah terlihat berjejer di lokasi, salah satunya dikirim oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Adnan (61) mertua Serma Rama, mengatakan bahwa almarhum sudah berangkat dari rumah untuk bertugas menjaga perdamaian dunia di Republik Demokratik Kongo sejak 6 bulan lalu.
Baca: Prajurit TNI yang Gugur di Kongo Dimakamkan di TMP Pekanbaru
"Serma ini sudah berangkat 6 bulan yang lalu. Kami mendapat informasi dari komandannya langsung kemarin pagi, bahwa beliau sudah gugur dalam tugas," ucap Adnan, Rabu (24/6/2020).
"Komandannya hanya mengatakan bahwa Serma Rama meninggal karena dihadang. Mungkin dari instansinya langsung yang tahu bagaimana kejadiannya, kami hanya diberi tahu bahwa Serma gugur dalam tugas," lanjutnya.
Adnan juga belum mengetahui kapan jenazah akan dibawa ke tanah air. "Kalau secara kepastian kami belum tahu, tapi dari informasi paling lambat seminggu atau 5 hari, karena diproses oleh instansi yang di sana terlebih dahulu," tukasnya.
Lantas seperti apa sosok Rama Wahyudi di mana mertuanya? Adnan mengakui bahwa menantunya itu merupakan sosok yang konsekuen dan tidak banyak bicara.
"Dia kalau cerita hanya seperlunya saja. Dia memang jarang di rumah karena kalau dia pergi dinas kadang 1 hingga 2 bulan," pungkasnya.