PEKANBARU (CAKAPLAH) - Air mata Anita tak kunjung berhenti mengalir. Kesedihan pasca ditinggalkan suami tercinta, Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi, prajurit TNI Detasemen Peralatan (Denpal) 14 Pekanbaru Komando Distrik Militer I Bukit Barisan, tak bisa dibendung.
Serma Rama gugur saat bertugas dalam perdamaian dunia di misi MONUSCO, Republik Demokratik Kongo, Disebutkan, patroli mereka diserang oleh milisi di bagian timur Republik Demokratik Kongo, pada Senin (22/6/2020) malam.
Berkali-kali Anita mengusapkan tisu untuk menghapus air matanya. Di sebelah perempuan berusia 36 tahun itu, duduk mertua Serma Rama yang juga tak bisa menahan kesedihan sambil terus memegang bingkai foto Serma Rama dan istrinya.
Anita mengatakan, terakhir berkomunikasi dengan Serda Rama pada Ahad (21/6/2020) malam. Setelah itu dia tak pernah mendengar lagi suara suaminya. "Saat menelepon di dalam mobil. Bilang nanti di telepon lagi," kata Anita.
Kabar duka diterima Anita pada Selasa (23/6/2020) pagi. Sejumlah anggota TNI AD datang ke rumah Anita di Jalan Garuda Sakti Kilometer 6 Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, dan mengabarkan suaminya telah meninggal dunia.
Serma Rama bertugas di Kongo sejak enam bulan lalu. "Saat mau berangkat minta izin. Dek, mas minta izin (ke Kongo) dek," cerita Anita.
Arfan Nur Fahri, adik Anita menyebutkan, abang iparnya berkomunikasi melalui video call untuk melepas rindu dengan istri dan ketiga anaknya. "Mereka melakukan video call, kemudian almarhum mengatakan nanti akan menghubungi kembali karena harus mengambil air karena saat ini krisis air di Kongo," kata Arfan.
Arfan mengatakan Serma Rama merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Menjadi prajurit TNI adalah cita-cita besarnya yang berhasil ia wujudkan. Ke Kongo merupakan tugas pertamanya di luar negeri
Selain menghubungi istrinya, Arfan juga mengatakan Serma Rama sempat menghubungi dirinya. "Dia mengatakan bulan Agustus mendatang dapat cuti sebulan dan akan pulang tapi Allah berkehendak lain," tutur Arfan.
Serma Rama akan kembali ke Riau untuk dimakamkan tapi dia tidak akan bicara lagi. Meski meninggalkan kesedihan tapi Arfan mengaku keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Serma Rama.
Pihak keluarga masih menunggu kedatangan jenazah Serma Rama. "Paling cepat dua atau lima hari mendatang. Paling lama katanya dua Minggu," kata Arfan.